Nelayan Sampaikan Petisi Minta Jokowi Perbolehkan Pakai Cantrang

Senin, 8 Januari 2018 15:12 WIB

Nelayan Tegal demo kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, 14 November 2017. TEMPO/ Muhammad Irsyam Faiz

TEMPO.CO, Tegal - Para nelayan di Tegal menyampaikan petisi yang berisi permintaan agar Presiden Joko Widodo membolehkan nelayan menangkap ikan menggunakan cantrang. Selain itu, petisi tersebut meminta Presiden tidak menangkap nelayan yang memakai alat tangkap ikan tersebut.

Petisi yang juga ditandatangani pelaksana tugas Wali Kota Tegal, Nursoleh, dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Edy Suripno itu disampaikan para nelayan yang berdemonstrasi di jalan lingkar utama (Jalingkut) Kota Tegal pada hari ini, 8 Januari 2018. Nelayan berunjuk rasa menolak pelarangan alat tangkap ikan berupa cantrang oleh pemerintah yang efektif berlaku sejak awal tahun 2018 ini.

Baca: Nelayan Masalembo Dukung Susi dalam Masalah Cantrang

Dalam demonstrasi yang menolak Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 71 Tahun 2016 tentang pelarangan cantrang tersebut, nelayan memblokade Jalingkut. Mereka berorasi di tengah jalan raya di Kelurahan Tegalsari, Kota Tegal. Para nelayan juga membakar sejumlah ban bekas di tengah jalan.

Unjuk rasa tak hanya diikuti nelayan, tapi juga pekerja ikan filet, perajin tambang, tukang becak, pengangkut ikan, dan sebagainya. "Dampak pelarangan cantrang bukan hanya dialami nelayan, melainkan juga puluhan ribu pekerja di sektor lain yang berkaitan dengan perikanan. Ada puluhan ribu pekerja yang kehilangan pekerjaan," ujar Ketua Paguyuban Nelayan Kota Tegal Susanto, Senin.

Sebelumnya, para nelayan tersebut berjalan dari markas PNKT hingga Jalingkut. Di sepanjang jalan mereka membentangkan spanduk dan poster berisi tuntutan. Para nelayan juga menyanyikan lagu sindiran kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, yang dianggap tidak menyejahterakan nelayan.

Namun tidak berarti semua nelayan mempersoalkan larangan penggunaan cantrang tersebut. Sebab, sebelumnya, puluhan perwakilan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) pernah mendatangi Menteri Susi.

Dalam pertemuan pada pertengahan Februari tahun lalu itu, Ketua Dewan Pengurus Pusat KNTI Marthin Hadiwinata menyatakan dukungannya terhadap pelarangan alat tangkap yang merusak lingkungan, seperti cantrang dan pukat harimau.

Bahkan Marthin meminta organisasinya dilibatkan dalam proses peralihan alat tangkap tersebut. Dengan begitu, kata dia, mereka bisa membantu memantau peralihan itu melalui perwakilannya di daerah-daerah.

Berita terkait

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

16 menit lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

2 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

3 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

4 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

4 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

7 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

9 jam lalu

Presiden Jokowi Dorong Hilirisasi untuk Stabilkan Harga Jagung

Harga Jagung di tingkat petani anjlok saat panen raya. Presiden Jokowi mendorong hilirisasi untuk menstabilkan harga.

Baca Selengkapnya

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

20 jam lalu

Diperpanjang hingga 2061, Ini Kronologi Kontrak Freeport di Indonesia

Pemerintah memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061 setelah kontrak mereka berakhir pada 2041 dengan kompensasi penambahan saham 61%

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

20 jam lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya