Harga Kebutuhan Pokok Terus Naik, Indef: Ada Masalah Suplai

Senin, 8 Januari 2018 10:21 WIB

Harga Kebutuhan Pokok di Bandung Mulai Naik

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menyebutkan penyebab utama kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok di pasar sejak Desember hingga awal tahun baru karena tak seimbangnya ketersediaan dan permintaan pangan. Ditambah lagi ada kecenderungan masyarakat lebih banyak melakukan pembelian kebutuhan pokok sehingga membuat harga meningkat karena ketersediaan yang terbatas.

“Kalau ada gejolak di lapangan, berarti ada persoalan di sisi suplai,” kata Enny, Senin, 8 Januari 2018. Pernyataan itu merespons kenaikan harga sejumlah komoditas seperti daging ayam, telur, cabe hingga gula pasir. Pemerintah mengaku telah melakukan sejumlah upaya untuk menstabilkan harga, namun tidak berdampak signifikan pada penurunan nilai komoditas pangan.

Baca: 13 Bahan Pokok Bebas PPN agar Harga Lebih Stabil

Enny menyoroti sikap Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang sering mengklaim pasokan pangan di masyarakat cukup dan berencana untuk ekspor. Namun bukti kenaikan komoditas pokok menjadi salah satu tanda bahwa ketersediaan pangan sendiri belum terpenuhi di masyarakat.

Indef yang menilai kenaikan harga sejumlah bahan pokok pada saat Natal dan Tahun Baru sebagai persoalan klasik seharusnya sudah bisa diantisipasi. Pasalnya, harga pangan selama ini ditentukan sendiri oleh pengusaha komoditas tertentu. “Saat ada musim Hari Raya, Tahun Baru, (price maker) ini bisa menentukan harganya dinaikkan atau tidak,” katanya.

Advertising
Advertising

Untuk mengatasi hal ini, Indef meminta pemerintah tegas menjatuhkan sanksi kepada pengusaha yang kerap kali menaikkan harga saat momen besar. Apalagi kini sejumlah komoditas pokok telah ditentukan dalam harga acuan pangan dari Peraturan Menteri Perdagangan.

Pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen, pemerintah mengatur soal harga sembilan bahan pokok komoditas sebagai upaya stabilisasi harga. Kesembilan bahan pokok itu ialah beras, jagung, kedelai, gula, minyak goreng, bawang merah, bawang merah daging beku daging ayam ras, hingga telur ayam ras.

Beleid itu mengatur acuan harga untuk di tingkat petani atau peternak dan konsumen. Namun kerap kali saat di pasaran, harga komoditas tersebut berbeda dengan beleid yang ada.

Selama ini, pemerintah dinilai acap kali mengambil langkah instan untuk menghadapi kenaikan harga komoditas dengan memberlakukan harga eceran tertinggi (HET) di tengah kondisi pasar yang tidak sehat.

Struktur pasar yang dimaksud ialah kehadiran sistem oligopoli atau pengaturan penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan pangan besar. “Di sini perlu adanya kehadiran pemerintah, dengan tidak memberi ruang oligopoli agar tidak menjadi price maker,” tutur dia.

Di sisi lain kenaikan harga turut dipicu dengan pertumbuhan volume komoditas yang cenderung stagnan. Semakin banyaknya konversi hutan menjadi nonlahan, turut membuat produksi barang kebutuhan pokok menurun saat pertumbuhan manusia mengalami peningkatan terus menerus.

BISNIS

Berita terkait

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

3 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

5 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

6 jam lalu

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

Kementan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani Jawa Barat, juga memberi bantuan 10.000 pompa air.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

8 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

1 hari lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

2 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

4 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

5 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

6 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

6 hari lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya