Bursa Saham Asia Bakal Menguat, Apa Faktor Pendorongnya?

Senin, 8 Januari 2018 09:31 WIB

Pesta penutupan perdagangan terakhir 2009 di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12). Menkeu menyatakan kinerja BEI dengan IHSG ditutup menguat 15,362 poin atau 0,61 persen ke level 2.534,356, yang terbaik di Asia Tenggara. TEMPO/Imam Suka

TEMPO.CO, Jakarta - Bursa saham Asia diperkirakan akan melanjutkan kenaikan pada perdagangan hari Senin ini menyusul dimulainya musim laporan kinerja emiten pekan ini. Dilansir dari Bloomberg, investor memperkirakan prospek pertumbuhan ekonomi dan laba emiten akan cukup kuat untuk mendukung kenaikan harga saham pada bursa Asia.

Kontrak pada saham Australia dan Hong Kong naik dalam perdagangan terakhir pekan lalu, sementara itu dengan pasar saham di Tokyo ditutup hari ini karena libur nasional. Samsung Electronics Co dan sejumlah peritel serta dan produsen asal Jepang ada di antara perusahaan-perusahaan yang merilis laporan keuangan pekan ini.

Baca: Dirut BEI: Program Startup Perlu Dikapitalisasi di Bursa Saham

Dengan aset berisiko yang menikmati awal yang kuat di tahun 2018, laba perusahaan di Asia diperkirakan akan menentukan langkah pergerakan pasar saham kawasan ini. Di Amerika Serikat, Indeks S&P 500 membukukan pekan terbaik sejak Desember 2016 karena investor lebih fokus pada sentimen positif dari kebijakan pemangkasan pajak.

Investor juga akan mengamati laporan inflasi di AS dan Cina yang dijadwalkan keluar pekan ini. Selain itu investor menunggu kejelasan dari kebijakan di AS yang mungkin memberikan rincian mengenai laju pengetatan kebijakan moneter.

Advertising
Advertising

Data inflasi AS diperkirakan belum menunjukkan laju peningkatan, sehingga memberi sedikit alasan untuk memperdebatkan percepatan pengetatan moneter. Gubernur The Fed wilayah San Francisco John Williams dan New York Bill Dudley termasuk di antara pembuat kebijakan yang dijadwalkan untuk berbicara pekan ini.

Sementara itu, Korea Utara dan Korea Selatan dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan pada Selasa besok untuk pertama kalinya sejak tahun 2015.

Data indeks harga produsen dan konsumen Cina dijadwalkan dirilis pada hari Rabu, sementara data jumlah uang beredar diperkirakan dalam dirilis beberapa hari mendatang. Sejumlah hal tersebut diperkirakan bakal turut mempengaruhi performa bursa saham Asia pada hari ini.

BISNIS

Berita terkait

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

2 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

11 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

17 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

48 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya