Transaksi Properti di Asia-Pasifik Bakal Tumbuh US$ 140 Miliar

Sabtu, 6 Januari 2018 14:10 WIB

Investasi Properti Tak Pernah Rugi

TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan Properti Jones Lang LaSalle (JLL) memprediksi volume transaksi properti di Asia-Pasifik tumbuh 5 persen atau senilai US$ 135-140 miliar pada 2018. Kondisi itu didorong momentum di pasar utama dan meningkatnya ketertarikan di pasar negara yang berkembang.

Hong Kong tercatat sebagai negara dengan transaksi tertinggi di dunia untuk penjualan satu blok kantor The Center seharga US$ 5,2 miliar. Konglomerat hotel Accor mengakuisisi apartemen service milik Australian Mantra Group senilai US$ 1,2 miliar. Sedangkan CapitaLand Investment Trust membeli Singapore Asia Square Tower 2 dengan harga US$ 1,5 miliar.

Baca: Pengembang Properti Sebut Kawasan Timur Jakarta Paling Berkembang

JLL juga mencatat sedikitnya ada dua hal yang harus diperhatikan investor dan penghuni real estat pada 2018. Kedua hal itu adalah teknologi akan semakin berdampak pada real estat dan adanya proptech. "Proptech adalah gabungan dari properti dan teknologi akan menjadi disruptor terbaru dalam real estat yang berkembang cepat pada 2018," seperti dikutip dari keterangan resmi JLL, Jumat, 5 Januari 2018.

Perusahaan-perusahaan startup proptech Asia-Pasifik telah menerima 60 persen atau sekitar US$ 4,8 miliar dari US$ 7,8 miliar yang dihimpun perusahaan-perusahaan startup proptech global dari 2013 sampai 2017.

Advertising
Advertising

Jeremy Sheldon, Managing Director, Markets, and Integrated Portfolio Services JLL Asia-Pacific, mengatakan dalam jangka panjang, digitalisasi layanan, adopsi, dan otomatisasi dari Internet of things (IOT) akan berdampak signifikan terhadap strategi perusahaan real estat, struktur tim, serta proses-proses yang dilakukan. Pengenalan sistem dan perangkat IoT–sistem pintar dan alat-alat yang beroperasi melalui jaringan-akan mendorong pemanfaatan dan kinerja portofolio real estat secara transparan.

Bangunan-bangunan pintar akan membantu pemilik dan penghuni untuk memperbaiki kinerja dan menghemat biaya. Perusahaan-perusahaan akan mendesain kantor yang keren untuk tujuan mencari karyawan yang berbakat.

Meskipun pengaturan biaya merupakan prioritas dalam pengelolaan bisnis, kini pencarian terhadap karyawan yang berbakat tidak kalah pentingnya. Banyak organisasi yang menggunakan tempat kerja untuk meningkatkan keterlibatan karyawan, menarik serta mempertahankan bakat, dan pada tahun 2018 perusahaan-perusahaan yang menggunakan co-working space akan terus berkembang.

Perusahaan yang menawarkan ruang dengan fasilitas berteknologi tinggi, personal, dan inovatif-seperti ruang kerja kolaboratif, makanan dan minuman, area gym, serta ruang kesehatan-akan menciptakan pengalaman human-centric yang menonjol dan menarik karyawan dengan bakat-bakat terbaik untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Perubahan untuk menciptakan pengalaman holistik adalah awal perubahan dari konsep ruang kantor dalam bisnis properti. Ruang kerja masa depan harus dapat memenuhi kebutuhan karyawan, sekaligus mendorong efektivitas dan tingkat keterlibatan.

BISNIS

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

7 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

17 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

19 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

19 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Asia, Dampak Meningkatnya Ancaman Geopolitik Timur Tengah

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Baca Selengkapnya

Indonesia Peringkat Ketiga dalam Daftar Negara Asia Paling Kompetitif

21 hari lalu

Indonesia Peringkat Ketiga dalam Daftar Negara Asia Paling Kompetitif

Indonesia berada di peringkat ketiga dari 20 negara paling kompetitif dalam menarik investor di Asia berdasarkan riset yang dilakukan situs keuangan

Baca Selengkapnya

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

26 hari lalu

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol

Baca Selengkapnya

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

33 hari lalu

Inilah 50 Restoran Terbaik Asia 2024

Acara penghargaan restoran terbaik Asia ini diadakan pada Selasa malam, 26 Maret 2024 di Seoul di Grand InterContinental Seoul Parnas.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

35 hari lalu

Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya