Utomodeck Kuasai Proyek Atap Baja Tanpa Sambungan

Reporter

Fajar Pebrianto

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 4 Januari 2018 08:00 WIB

Stadion Batakan, Balikpapan, yang menggunakan atap baja Utomodeck. (utumodeck.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Inovasi teknologi pemasangan atap dalam proyek infrastruktur di Indonesia terus berkembang. PT Utomodeck Metal Works merupakan salah satu produsen atap yang ikut melakukan inovasi, dengan memproduksi atap baja lengkung tanpa sambungan.

Perusahaan yang sudah berdiri sejak 1976 ini tercatat telah menggarap sejumlah proyek dari pemerintah. Salah satu yang paling anyar yaitu proyek pemasangan atap baja lengkung pada Skytrain Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten yang sudah diresmikan 17 September 2017 lalu.

Baca juga: Jokowi Genjot Infrastruktur, Utomodeck Targetkan Tumbuh 10 Persen

"Kami memproduksi atap tanpa sambungan, hingga atap bentang panjang yang juga bisa dipasang melengkung," kata Direktur Operasional dan Pemasaran, Anthony Utomo kepada Tempo di Stasiun Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu, 3 Januari 2017.

Menurut Anthony, kelebihan dari atap tanpa sambungan ini adalah mengurangi potensi kebocoran yang bisa muncul pada jenis atap biasa. Dalam sejumlah proyek, ujarnya, atap bahkan bisa dipasang panjang dan melengkung tajam tanpa rangka penopang. "Skytrain Bandara Soetta adalah salah satu atap yang dipasang paling melengkung," ujarnya.

Advertising
Advertising

Salah satu proyek pemasangan atap yang dikerjakan PT Utomodeck adalah pada Proyek Coal Shelter Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Rembang milik PT Perusahaan Listrik Negaradi Rembang, Jawa Tengah. Total atap tanpa sambungan yang dipasang mencapai 200,9 meter. Alhasil, PT Utomodeck pun memecahkan penghargaan rekor dunia, Guinness World Records pada 9 September 2013.

Selain pemasangan atap Skytrain Bandara Soetta dan PLTU Rembang, Anthony menyebut PT Utomodeck telah menggarap sejumlah proyek besar lainnya seperti pemasangan atap Terminal 2 Bandara Juanda; PLTU Pacitan, Jawa Timur; Gedung Mahkamah Konstitusi, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, hingga atap lengkung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

Menurut Anthony, pasar penggunaan atap baja lengkung di Indonesia memang masih sangat besar, namun keberadaan produsen lokal yang mampu menggarap atap jenis ini masih sangat terbatas. Jika dibandingkan dengan seluruh proyek pemasangan atap baja lengkung di Indonesia, PT Utomodeck, ujarnya, menguasai sekitar 80 persen. "Sisanya adalah produsen dari luar negeri," kata Anthony.

Meski menjadi pemain dominan, Anthony menyebut PT Utomodeck tidak berhenti sampai atap baja lengkung tanpa sambungan. Saat ini, PT Utomodeck juga menawarkan pemasangan atap solar, jenis atap yang langsung terintegrasi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Menurut dia, produsen lokal memang harus terus beradaptasi dengan perubahan yang ada, agar teknologi yang dimiliki tidak ketinggalan dengan produsen luar negeri.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Promo Gajian di Sejumlah Merchant Makanan, 11 Kereta Dihentikan saat Gempa Garut

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

5 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

6 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

6 hari lalu

Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.

Baca Selengkapnya

Jembatan yang Kerap Dilintasi Truk Sampah Jakarta ke Bantargebang Bekasi Amblas Gara-gara Baut Dicuri

26 Januari 2024

Jembatan yang Kerap Dilintasi Truk Sampah Jakarta ke Bantargebang Bekasi Amblas Gara-gara Baut Dicuri

Jembatan yang kerap dilintasi truk sampah DKI Jakarta dari atau menuju TPST Bantargebang Bekasi itu pun ditutup sementara.

Baca Selengkapnya

Ekspor Nonmigas Desember 2023 Anjlok Terdalam, Kelapa Sawit Turun 28,73 Persen

15 Januari 2024

Ekspor Nonmigas Desember 2023 Anjlok Terdalam, Kelapa Sawit Turun 28,73 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan pada Desember 2023, nilai ekspor nonmigas mengalami penurunan secara tahunan. Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS Puji Ismartini mengatakan penurunan terjadi pada semua sektor.

Baca Selengkapnya

Indonesia Gugat Uni Eropa ke WTO soal Baja Nirkarat, Kemendag Beberkan Alasannya

4 Desember 2023

Indonesia Gugat Uni Eropa ke WTO soal Baja Nirkarat, Kemendag Beberkan Alasannya

Indonesia telah mengajukan gugatan terhadap Uni Eropa terkait dengan pengenaan bea masuk antidumping (BMAD) baja nirkarat ke WTO. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Maukah Sri Mulyani Lunasi Utang Rp 16 T ke Bulog hingga Penumpang Whoosh Gratis Akses Wisata

7 November 2023

Terkini: Maukah Sri Mulyani Lunasi Utang Rp 16 T ke Bulog hingga Penumpang Whoosh Gratis Akses Wisata

Berita terkini Selasa siang 7 November 2023 dimulai dari Sri Mulyani Indrawati menanggapi permintaan Jokowi agar segera melunasi utang ke Perum Bulog.

Baca Selengkapnya