Pameran property akhir tahun di Malang Town Square, Malang, Jumat (18/12). Tahun 2010 pertumbuhan sektor properti diproyeksikan mengalami kenaikan 5-6%, seiring pendapatan domestik bruto (PDB), dan imbas suku bunga Bank Indonesia. TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung menyebut salah satu wilayah yang diincar para investor properti berada di timur Jakarta, membentang dari Bekasi hingga Cikarang. Kota-kota tersebut belakangan terus berkembang menjadi daerah penyangga Ibu Kota.
Bukan hanya itu, kata Untung, wilayah ini dilirik karena pesatnya perkembangan akses transportasinya. “Dahulu kita bilang timur tidak populer karena persoalan transportasi,” ujarnya, Rabu, 27 Desember 2017.
Untung menjelaskan, saat ini sejumlah anggapan tersebut mulai pudar seiring dengan pembangunan akses transportasi yang masif, seperti Jalan Tol Becakayu, kereta rel listrik atau KRL, dan kereta cepat atau LRT nantinya. Dengan akses seperti itu, persoalan kemacetan perlahan-lahan akan teratasi.
Alhasil, menurut Untung, hal itu sedikit banyak bakal menguntungkan mereka yang berniat membeli atau sekadar berinvestasi rumah di area tersebut. “Otomatis masalahnya sedikit teratasi. Kalau melihat barat (Jakarta), sudah lama teratasi akses transportasinya,” ucapnya.
Selain itu, Untung mengatakan, lokasi menjadi salah satu faktor terpenting yang diperhatikan investor properti. "Sebelum berniat investasi atau membeli rumah, sebaiknya Anda mengetahui wilayah-wilayah mana saja yang dianggap potensial," tuturnya. "Dengan begitu, jika Anda berniat menjual hunian, harganya akan naik."
Menurut Untung, pada dasarnya ketika akan berinvestasi properti, harus jeli melihat wilayah-wilayah yang bakal berkembang ke depannya. "Wilayah itu bisa saja kini tidak banyak dilirik tapi sebetulnya menyimpan potensi," katanya.
