Sedapnya Terasi Toboali, Disukai Wisatawan Jepang dan Prancis

Reporter

Antara

Editor

Anisa Luciana

Rabu, 27 Desember 2017 12:00 WIB

Terasi Toboali. youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta - Terasi produksi daerah Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dikenal memiliki kualitas super sehingga laris manis di pasaran.

"Terasi asal Toboali memang lebih enak dibandingkan daerah lain dan kualitasnya sudah terkenal ke berbagai daerah sehingga banyak yang mencarinya," ujar salah seorang pedagang terasi di Pasar Pagi Pangkalpinang, Akung, Selasa, 26 Desember 2017.

Terasi Toboali memiliki ciri tersendiri, di antaranya memiliki aroma udang yang khas, rasa yang lebih enak, tidak pahit dan warnanya lebih bagus agak kemerahan. "Terasi Toboali warnanya tidak hitam, rasanya tidak pahit karena bahan baku yang digunakan masih segar, berkualitas bagus, serta cara pengolahannya masih manual dengan resep turun-temurun dari nenek moyang," kata Akung.

Baca juga: Acha Septriasa Kesulitan Mencari Terasi di Australia

Terasi Toboali tidak hanya diminati masyarakat lokal Bangka Belitung saja, tetapi juga oleh masyarakat dari luar daerah. Kampung Padang Toboali merupakan sentra pembuatan terasi khas Kabupaten Bangka Selatan, sekitar lima menit perjalanan dari kawasan Simpang Lima Toboali. "Banyak wisatawan yang datang ke Babel mencari terasi Toboali, terlebihnya pada saat liburan," katanya.

Advertising
Advertising

Pada musim liburan kali ini, peminat terasi Toboali semakin banyak. Wisatawan lokal hingga mancanegara, seperti Jepang dan Prancis, menjadikannya sebagai oleh-oleh.

Baca juga: Kebijakan Menteri Susi Ancam Bisnis Terasi Jember

Akung menyebutkan, setiap memasuki libur panjang banyak, banyak wisatawan yang datang ke Bangka Belitung dan mencari terasi Toboali untuk dijadikan oleh-oleh. "Karena mereka tahu bagusnya kualitas terasi Toboali," tuturnya.

Biasanya Akung menjual terasi sekitar 15-30 kilogram per hari. Namun sejak libur panjang, jualannya laris mencapai 70-100 kilogram per hari. "Untuk harga terjangkau kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram," katanya.

Pedagang terasi lainnya, Leni, juga ketiban berkah saat musim liburan seperti sekarang ini. "Selain beli langsung ke toko, banyak juga pelanggan saya yang sudah pesan terlebih dahulu untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh," ujarnya.

Dalam satu hari Leni bisa menjual terasi sebanyak 75 kilogram atau meningkat dibandingkan hari biasanya yang hanya 25-30 kilogram per hari.

ANTARA

Berita terkait

Bamsoet Dorong Peningkatan Ekspor Produk Olahan Makanan dan Buah

23 Januari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Ekspor Produk Olahan Makanan dan Buah

Bambang Soesatyo, mengungkapkan apresiasi terhadap rencana kerjasama antara PT Banjarnegara Agro Mandiri Sejahtera (PT BAMS) dengan Singapore Food Industry.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Makanan Minuman

5 Januari 2024

Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Makanan Minuman

Bambang Soesatyo mendorong berkembangnya industri makanan dan minuman di tanah air.

Baca Selengkapnya

Industri Bumbu Masakan Ikut Food Ingredients Asia 2023, Kemenperin: Ekspansi Pasar Global

8 Oktober 2023

Industri Bumbu Masakan Ikut Food Ingredients Asia 2023, Kemenperin: Ekspansi Pasar Global

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin mendorong pelaku industri bumbu masakan untuk berekspansi dan memasarkan produk-produknya di pasar global.

Baca Selengkapnya

Menperin Agus Gumiwang: Industri Makanan dan Minuman Berpotensi Menjadi Pemain Kunci Pasar Global

7 Oktober 2023

Menperin Agus Gumiwang: Industri Makanan dan Minuman Berpotensi Menjadi Pemain Kunci Pasar Global

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan industri makanan dan minuman berpotensi menjadi pemain kunci pasar global.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Impor Indonesia Juni 2023 Turun 19,40 Persen

17 Juli 2023

BPS Sebut Impor Indonesia Juni 2023 Turun 19,40 Persen

BPS mencatat nilai impor Indonesia Juni 2023 mencapai US$ 17,15 miliar atau turun 19,40 persen dibandingkan Mei 2023 sebesar US$ 21,28 miliar.

Baca Selengkapnya

Hannover Messe 2023, Industri Makanan dan Minuman RI Diharapkan Tampilkan Teknologi 4.0

19 Maret 2023

Hannover Messe 2023, Industri Makanan dan Minuman RI Diharapkan Tampilkan Teknologi 4.0

Indonesia berpartisipasi sebagai official partner country pada pameran teknologi industri internasional Hannover Messe 2023.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Superfood, Makanan Sehat atau Klaim Industri Pangan?

9 Maret 2023

Asal-usul Superfood, Makanan Sehat atau Klaim Industri Pangan?

Istilah superfood pertama kali dibuat oleh industri makanan sehat

Baca Selengkapnya

Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

8 September 2022

Hadir Kembali Offline, 300 Produsen Makanan dan Minuman Ramaikan di Fi Asia JIExpo

Food Ingredients Asia bertujuan untuk mendorong pertumbuhan serta mengikuti tren pasar secara berkelanjutan di industri makanan dan minuman.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Jadi Mesin Pertumbuhan Industri Nonmigas

7 September 2022

Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Jadi Mesin Pertumbuhan Industri Nonmigas

Industri makanan dan minuman tumbuh 3,68 persen pada kuartal II tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Alasan Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Bisa Tumbuh 7 Persen

7 September 2022

Alasan Kemenperin Sebut Industri Makanan dan Minuman Bisa Tumbuh 7 Persen

Optimisme industri makanan dan minuman tumbuh 7 persen ditunjukkan dengan geliat kegiatan wisata masyarakat.

Baca Selengkapnya