Yang Harus Diperhatikan Generasi Milenial Sebelum Ambil KPR

Minggu, 24 Desember 2017 14:49 WIB

Generasi Milenial Memburu Pengakuan

TEMPO.CO, Jakarta - Perencana keuangan Finansia Consulting, Eko Indarto, mengatakan ada beragam pandangan soal generasi milenial terhadap kepemilikan rumah, salah satunya dengan mengambil kredit kepemilikan rumah (KPR). Ada yang memang mementingkan pengalaman sehingga menghabiskan uangnya untuk melakukan perjalanan (travelling), ada pula yang merasa harus memiliki rumah.

"Anggapan orang terhadap properti itu berkembang. Milenial, misalnya, memilih rumah dengan spesifik rumah yang seperti apa, tapi ada juga yang mikir enggak usah punya rumah," ujarnya kepada Tempo, Sabtu, 23 Desember 2017.

Baca: 3 Alasan Utama Generasi Milenial Enggan Membeli Rumah

Kendati begitu, Eko berpendapat rumah merupakan aset pertama yang sebaiknya dimiliki milenial. Dia beralasan rumah merupakan aset produktif yang nilainya terus naik, berwujud, dan dapat dijaga di bawah agunan. "Sebagai awal, asetnya harusnya itu rumah," tuturnya.

Eko pun memiliki sejumlah saran bagi milenial yang ingin memiliki rumah pertama, terutama bagi yang membeli dengan skema cicilan. Pertama, menentukan rumah seperti apa yang diinginkan, lokasi, dan harga. Eko mengatakan hal-hal ini akan berpengaruh terhadap perhitungan mengenai kemampuan membayar, baik uang muka atau down payment (DP) maupun angsuran.

Kedua, mengumpulkan uang muka yang diperlukan. Secara teoritis, 40 persen dari penghasilan harus dikumpulkan untuk keperluan uang muka. "DP mungkin bisa 30 persen plus 10 persen jatah investasi. Jadi 40 persen penghasilan harus dikumpulkan untuk dapat ngejar DP-nya," ucapnya.

Skema ini merupakan perhitungan bagi yang ingin membayar DP sepenuhnya secara langsung. Eko mengatakan skema membayar DP dengan cicilan juga dapat dipilih. "Sebagian besar DP dicicil tanpa bunga. Jadi mau dicicil atau cash enggak masalah," ujar Eko.

Ketiga, memilih bank penyedia kredit kepemilikan rumah. Ada dua opsi yang tersedia, yakni kredit konvensional atau syariah. Menurut Eko, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan, tergantung mana yang dirasa cocok dengan pembeli.

Eko berujar, hal krusial yang perlu dipertimbangkan dalam memilih perbankan adalah suku bunga. Suku bunga perbankan konvensional relatif bergerak mengikuti kondisi perekonomian, sedangkan perbankan syariah memiliki suku bunga tetap.

Kalau bank konvensional, kata Eko, ketika kondisi ekonomi turun, bunga bisa turun. "(Bank) Syariah enggak bisa turun lagi. Kedua, syariah lebih gampang mengatur keuangan yang dibutuhkan setiap bulan (angsuran), sedangkan yang konvensional akan lebih susah karena jaga-jaga kalau bunga tiba-tiba naik," ucapnya.

Selanjutnya menentukan besaran angsuran dan tenor. Kedua hal itu tentu tak terlepas dari pemilihan DP. Makin besar DP, makin kecil angsuran. Begitu pula jika tenor yang dipilih makin lama.

Namun Eko menyarankan generasi milenial, sebagai pembeli rumah pertama, memilih tenor terlama yang ditawarkan. Hal tersebut demi meringankan besar angsuran yang dibayarkan setiap bulan. "Kalau rumah pertama, ambil yang paling bagus, paling lama tenornya. Yang penting kemampuan mengangsurnya, jangan pikirkan bunganya," ujarnya.

Berita terkait

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

1 hari lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

3 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

6 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

7 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

9 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

10 hari lalu

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger menuai kritik setelah menghancurkan rumah dengan arsitektur bersejarah di Los Angeles.

Baca Selengkapnya

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

16 hari lalu

Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

Kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan tiga rumah. Delapan kamar kontrakan.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

24 hari lalu

Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.

Baca Selengkapnya

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

24 hari lalu

Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol

Baca Selengkapnya