Fitch Naikkan Peringkat Utang, BI: Level Tertinggi Sejak 1995

Kamis, 21 Desember 2017 13:49 WIB

Logo Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia atau BI menilai kenaikan peringkat Indonesia oleh lembaga pemeringkat Fitch merupakan cermin pencapaian Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

"Cerminan dari keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan," kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Kamis, 21 Desember 2017.

Agus menyambut baik perubahan peringkat Indonesia tersebut karena kenaikan BBB- atau Outlook Positif menjadi BBB atau Outlook Stabil merupakan pencapaian tertinggi peringkat utang yang pernah dicapai Indonesia sejak 1995. "Peningkatan rating Fitch tersebut merupakan pencapaian yang sangat kita sambut baik karena level BBB merupakan level tertinggi peringkat rating yang pernah dicapai Indonesia sejak tahun 1995," katanya.

Baca: Analisis Fitch Rating di Balik Tumbangnya Bisnis 7-Eleven

Untuk itu, Agus memastikan komitmen Bank Indonesia guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, lembaga pemeringkat Fitch Ratings (Fitch) meningkatkan peringkat Republik Indonesia dari BBB- atau "Outlook Positif" menjadi BBB atau "Outlook Stabil" pada 20 Desember 2017. Peringkat itu didasari pada pengamatan Fitch terhadap menguatnya ketahanan ekonomi Indonesia terhadap sektor eksternal yang didukung oleh kebijakan makroekonomi secara konsisten yang diarahkan untuk menjaga stabilitas.

Penguatan ini berdampak pada kebijakan nilai tukar yang lebih fleksibel, cadangan devisa yang meningkat tajam, kebijakan moneter yang mampu mengatasi gejolak aliran modal dan kebijakan makroprudensial yang mampu mengendalikan utang luar negeri korporasi.

Selain itu, penguatan ketahanan ekonomi itu menyebabkan terjadinya pendalaman pasar keuangan yang mampu meningkatkan stabilitas pasar finansial serta penetapan asumsi ekonomi makro dalam APBN pemerintah yang kredibel.

Faktor lain yang mendukung perbaikan peringkat adalah upaya sinergi pemerintah dalam reformasi struktural yang mampu meningkatkan iklim investasi, seperti tercermin dari meningkatnya peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business).

Kebijakan ini juga mendorong penguatan ketahanan ekonomi dari tekanan global seiring dengan meningkatnya arus modal asing (FDI) yang diperkirakan dapat menutup defisit transaksi berjalan dalam beberapa tahun ke depan.

Fitch juga mengakui bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat dan beban utang pemerintah tetap rendah dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki dengan tingkat perekonomian setara. Sementara itu, eksposur pemerintah dinilai terbatas atas risiko sektor perbankan yang didukung oleh rasio kecukupan modal yang cukup tinggi dan kredit bermasalah yang semakin terkendali.

Meski demikian, Fitch juga mencatat dua hal yang menjadi perhatian yaitu masih rendahnya pendapatan per-kapita dan penerimaan negara dibandingkan dengan negara-negara dengan tingkat perekonomian setara. Fitch sebelumnya mengafirmasi peringkat Indonesia pada level BBB- atau "Outlook Positif" pada 20 Juli 2017.

ANTARA

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

2 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

2 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya