Agar Lulusan SMK Siap Kerja, 1 Siswa Butuh Rp7,5 Juta Setahun

Selasa, 19 Desember 2017 15:11 WIB

Ilustrasi - Suasana belajar di laboratorium komputer Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 57, Jakarta, 18 September 2007. [TEMPO/ Ramdani; RD2007091802] (KOMUNIKA)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sektor industri di Indonesia membutuhkan tenaga kerja sebanyak 600 ribu orang tiap tahun. Tapi sayang jumlah pelamar tidak sebanding dengan kebutuhan sektor ini. Juga masih banyak pelamar yang tidak kompeten, termasuk lulusan SMK.

Menurut Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Industri Kementrian Perindustrian,Mujiyono, jumlah tenaga kerja kompeten lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) belum sebanding dengan kebutuhan dunia kerja.

Baca juga: Kementerian Perindustrian Sesuaikan Program Studi Vokasi

“Kementerian Perindustrian bertekad meningkatkan kurikulum SMK,” kata dia saat acara ulang tahun ke-70 Sekolah Menengah Teknik Industri (SMTI) Yogyakarta milik Kementerian Perindustrian di Yogyakarta, Sabtu, 16 Desember 2017.

Ia menjelaskan untuk meningkatkan kompetensi lulusan SMK, pihaknya mempercepat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kurikulum di sekolah vokasi. Contohnya adalah SMTI Yogyakarta. Sekolah yang berada di Jalan Kusumanegara ini memiliki murid 783 siswa.

Advertising
Advertising

Kementrian Perindustrian ingin mendekatkan SMK atau sekolah vokasi dengan dunia industri. Tujuannya agar lulusan langsung bisa bekerja dan sebaliknya dunia industri terpenuhi kebutuhan tenaga kerjanya.

Biaya sekolah per siswa di sekolah vokasi memang tidak sedikit. Kata dia, dibutuhkan anggaran besar untuk mewujudkan standarisasi SMK menuju dunia industri. Untuk satu tahun, per siswa biaya operasionalnya sebesar Rp7,5 juta padahal satu bulan siswa hanya membayar Rp70.000.

“Itu sangat murah, lebih murah dibanding membayar PAUD (pendidikan anak usia dini) atau taman kanak-kanak. Tapi kami mencukupinya dari APBN," kata dia.

Ditambahkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar, tantangan besar terus dihadapi sekolah vokasi seperti SMK karena dunia industri bersifat dinamis.

Maka perlu peningkatan kurikulum yang dinamis juga untuk menyesuaikan dunia industri. Peran penting peningkatan kurikulum sesuai kebutuhan industri, salah satunya mengembangkan teknologi.

"SMK ini (SMTI Yogyakarta) sudah ada mekatronika sistem 4.0 yang arahnya ke robotik. Pemerintah menargetkan seluruh lulusan bisa langsung terserap ke dunia kerja," kata dia.

Berita terkait

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

4 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

4 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

5 hari lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

9 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

10 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

11 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

14 hari lalu

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

Tony Blair menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahas IKN hingga stabilitas geopolitik.

Baca Selengkapnya

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

16 hari lalu

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

16 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

16 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya