2018 Suku Bunga KUR Turun, Ini Strategi Efisiensi BRI
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Minggu, 17 Desember 2017 14:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyatakan akan melakukan efisiensi merespons penurunan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang akan mulai diberlakukan tahun depan. Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan pihaknya juga tidak masalah dengan subsidi KUR Mikro dan Retail yang hanya naik satu persen.
"Kami sudah siap. Enggak masalah, ya kami harus efisiensi," kata Suprajarto di Jakarta Convention Center, Jakarta, pada Ahad, 17 Desember 2017.
Simak: Suku Bunga Acuan Masih Kompetitif untuk Tarik Investor
Pemerintah memutuskan suku bunga KUR turun dari 9 persen menjadi 7 persen pada 2018. Subsidi naik 1 persen untuk KUR Mikro dan KUR Retail, masing-masing menjadi 10,5 persen dan 5,5 persen. Sedangkan subsidi KUR Penempatan TKI naik, dari 12 persen menjadi 14 persen.
Suprajarto mengatakan efisiensi akan dilakukan dengan pemberlakuan proses digital perbankan dari yang sebelumnya manual. Dia berujar, hal tersebut diproyeksikan dapat memangkas biaya operasional.
"(Yang diefisiensikan) proses loan, yang tadinya manual, orangnya banyak, kertas banyak. Tadi kami launching digital, itu kan otomatis produktivitas tinggi, orangnya sedikit, kertas enggak ada, biaya operasional juga lebih murah," kata Suprajarto.
Selain menurunkan suku bunga KUR dan menaikkan subsidi, pemerintah berencana menambah plafon total KUR 2018 menjadi Rp 120 triliun dan menargetkan minimal 50 persen KUR disalurkan ke sektor produksi.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | BISNIS.COM