Krisis 10 Tahunan? Bambang Brodjonegoro: Tak Ada Siklus-siklusan

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 13 Desember 2017 17:25 WIB

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro saat menggelar jumpa pers di Jakarta, 2 Juli 2015. ANTARA/Vitalis Yogi Trisna

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan tidak terlalu percaya terhadap siklus krisis 10 tahunan. Menurut Bambang, kondisi ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih solid dan kuat dibanding ketika terjadi krisis ekonomi pada 1998 ataupun 2008.

"Saya, sih, lihat kalau itu enggak ada siklus-siklusan. Kalau lihat sekarang ini dengan kejadian 1998 dan 2008, orang sudah banyak belajar, ya. Semua orang lebih hati-hati," katanya kepada Tempo di gedung Balai Senat Universitas Indonesia, Depok, Rabu, 13 Desember 2017.

Baca juga: Faisal Basri: Desember Krisis Ekonomi Kecil, Jangan Ugal-ugalan

Sebelumnya, banyak pihak yang menilai 2018 adalah tahun yang penuh kewaspadaan, terutama terkait dengan perekonomian. Banyak yang percaya ada siklus krisis ekonomi yang berulang setiap 10 tahun, yang dimulai pada 1998 dan kemudian 2008. Tahun depan dikhawatirkan krisis tersebut juga akan terulang kembali.

Menurut Bambang, yang disebut krisis itu sebenarnya terjadi resesi ekonomi, yang kemudian bisa berujung krisis keuangan. Dalam hal ini, krisis tersebut bisa dilihat dari dua indikator.

Pertama, menurunnya tingkat pertumbuhan produksi domestik bruto atau ketika pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama lebih-kurang satu tahun. Selain itu, indikator tersebut bisa dilihat dari melemahnya kurs rupiah terhadap dolar, termasuk anjloknya pasar saham di Indonesia.

Namun Bambang optimistis hal itu tidak akan terjadi. Selain karena ekonomi Indonesia yang diperkirakan tumbuh 5,2 persen pada 2018, saat ini banyak orang telah belajar dan berhati-hati jika berhadapan dengan sektor keuangan.

"Dengan kejadian 1998 dan 2008, semua orang lebih hati-hati dengan sektor keuangan. Mudah-mudahan pengalaman itu membuat orang lebih berjaga-jaga," kata Bambang Brodjonegoro.

Adapun guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Irwan Adi Ekaputra, mengatakan tidak menampik bahwa secara historis krisis 10 tahunan tersebut memang terjadi. Namun, menurut dia, krisis tersebut juga terjadi karena instrumen derivatif untuk melakukan pembayaran dalam sektor finansial sangat banyak.

"Yang perlu dicermati, krisis tersebut salah satunya instrumen derivatifnya di luar negeri itu banyak sekali, sedangkan di Indonesia instrumen derivatifnya tidak banyak. Kita harus bersyukur," ujarnya.

Namun Irwan mengingatkan posisi ekonomi dan kondisi keuangan global tetap berpengaruh terhadap ekonomi domestik. Karena itu, pelaku pasar, pengusaha masyarakat, termasuk pemerintah, harus tetap waspada.

Berita terkait

ASRRAT 2023 Kembali Digelar, Mantan Menristek Ungkap 3 Hal Menuju Net Zero Emission

7 November 2023

ASRRAT 2023 Kembali Digelar, Mantan Menristek Ungkap 3 Hal Menuju Net Zero Emission

NCCR kembali menyelenggarakan pemeringkatan Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2023. Mantan Menristek Ungkap 3 Hal menuju Net Zero Emission.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: 6 Bahaya Pinjol yang Harus Diwaspadai, Arvilla Delitriana Perancang Longspan LRT Jabodebek

8 Agustus 2023

Terpopuler: 6 Bahaya Pinjol yang Harus Diwaspadai, Arvilla Delitriana Perancang Longspan LRT Jabodebek

Akibat terjerat pinjaman online atau pinjol, mahasiswa UI Jurusan Sastra Rusia, Altafasalya Ardnika Basya alias AAB tega membunuh adik kelasnya.

Baca Selengkapnya

Bambang Brodjonegoro: RI Perlu Tingkatkan Fundamental Ekonomi Makro untuk Target 2045

9 Maret 2023

Bambang Brodjonegoro: RI Perlu Tingkatkan Fundamental Ekonomi Makro untuk Target 2045

PwC Indonesia Investment Director Julian Smith menyatakan ekonomi global diperkirakan akan mengalami sedikit perlambatan di 2023.

Baca Selengkapnya

Ini Empat Sumber Pertumbuhan RI untuk Bisa Jadi Negara Maju pada 2045

21 November 2022

Ini Empat Sumber Pertumbuhan RI untuk Bisa Jadi Negara Maju pada 2045

Bambang PS Brodjonegoro menyampaikan empat sumber pertumbuhan yang dapat dimaksimalkan oleh Indonesia untuk mencapai tujuannya menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

UI Teken Kerja Sama Riset Minyak Sawit SPO untuk Kesehatan

27 September 2022

UI Teken Kerja Sama Riset Minyak Sawit SPO untuk Kesehatan

Universitas Indonesia (UI) sepakat bekerja sama dengan PT Nusantara Green Energy (PT. NGE) untuk riset manfaat Steamless Palm Oil bagi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Bukalapak dan Allo Bank Kolaborasi Keuangan Digital, Ini Harapan Bambang Brodjonegoro

26 Juni 2022

Bukalapak dan Allo Bank Kolaborasi Keuangan Digital, Ini Harapan Bambang Brodjonegoro

Bambang Brodjonegoro menyampaikan harapannya terkait kolaborasi PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Saham Wall Street Rontok, Santunan Kecelakaan Mudik Rp 55,4 M

6 Mei 2022

Terkini Bisnis: Saham Wall Street Rontok, Santunan Kecelakaan Mudik Rp 55,4 M

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Jumat siang 6 Mei 2022 dimulai Wall Street amblas usai The Fed gagal meredakan ekspektasi investor.

Baca Selengkapnya

Sederet Tugas Tim Transisi IKN, Berikut Target dan Batas Wewenangnya

6 Mei 2022

Sederet Tugas Tim Transisi IKN, Berikut Target dan Batas Wewenangnya

Tim Transisi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara memiliki sederet tugas

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: The Fed Naikkan Suku Bunga, 16 Tuntutan Buruh

6 Mei 2022

Terpopuler Bisnis: The Fed Naikkan Suku Bunga, 16 Tuntutan Buruh

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepanjang Kamis, 5 Mei 2022 antara lain tentang The Fed yang resmi menaikkan suku bunga AS 50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Bambang Brodjonegoro Resmi Jabat Ketua Tim Penasihat Transisi IKN

5 Mei 2022

Bambang Brodjonegoro Resmi Jabat Ketua Tim Penasihat Transisi IKN

Nama Bambang Brodjonegoro resmi ditunjuk menjadi Ketua Tim Penasihat Transisi Ibu Kota Negara (IKN).

Baca Selengkapnya