Kemenperin Sebut Geliat Industri Nasional Masih Agresif

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Martha Warta

Minggu, 10 Desember 2017 19:55 WIB

Industri Manufaktur Bakal Topang Pertumbuhan Ekonomi

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut kinerja industri manufaktur di Indonesi masih menunjukkan geliat yang positif pada November 2017. Kondisi tersebut salah satunya bisa dilihat dari naiknya indeks manajer pembelian (purchasing manager index/PMI) yang meningkat sebesar 0,3 poin pada November 2017 dibandingkan dengan Oktober 2017 yang tercatat berada pada level 50,1 poin.

“Kinerja industri manufaktur yang meningkat tersebut didorong oleh adanya peningkatan permintaan dari pasar domestic dan ekspor,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Minggu, 10 Desember 2017

Hasil PMI tersebut dikeluarkan oleh Nikkei dan juga Markit setelah keduanya melakukan sebuah survei terhadap beberapa manajer pembelian di beberapa perusahaan di Indonesia. Hasil survei tersebut disebutkan bahwa indeks yang melampaui 50 menandakan industru manufaktur tengah berlangsung ekspansif dan sebaliknya dibawah 50 menandakan industri manufaktur tengah mengalami resesi.

Baca: 2017, Industri Mainan Serap Investasi Rp 135 Miliar

Airlangga mengatakan momentum geliat industri itu harus betul-betul dimanfaatkan secara optimal bagi pasar domestik maupun ekspor. Menurutnya, hal ini tentu bisa dimanfaatkan betul oleh para pelaku industri dalam negeri terutama untuk menjaga tren pertumbuhan yang sangat positif ini.

Advertising
Advertising

Selain itu, Airlangga juga menyebutkan bahwa saat ini pemerintah tengah membangun berbagai sarana infrastruktur dan juga regulasi yang tentunya diharapkan akan berdampak positif bagi perkembangan dunia usaha termasuk industri manufaktur. Karena itu, kata Airlangga, diperlukan kerja bersama antara pelaku usaha, regulator dan juga masyarakat luat supaya mampu mencimptakan iklim yang baik bagi berbagai industri.

“Tentunya untuk menghasilkan pembangunan industri yang inklusif dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Adapun Badan Pusat Statistik mencatat, industri pengolahan non migas masih memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada triwulan III tahun 2017 dengan angka mencapai 17,76 persen. Sedangkan, pertumbuhan industri pengolahan non migas pada triwulan III/2017 tercatat sebesar 5,49 persen atau di atas dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,06 persen.

Sementara itu, ekspor non migas pada Oktober 2017 mencapai USD13,67 miliar atau naik 4,22 persen dibanding September 2017. Apabila dibandingkan ekspor non migas pada Oktober 2016, jumlahnya naik sebesar 17 persen. Sedangkan jika berdasarkan sektor, ekspor non migas hasil industri pengolahan periode Januari-Oktober 2017, tercatat naik sebesar 14,32 persen dibandingkan periode yang sama pada 2016.

Berita terkait

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

1 hari lalu

Ceria Berkomitmen Kembangkan Industri Nikel Berkelanjutan

Ceria menegaskan komitmennya dalam mendukung industri nikel berkelanjutan dan memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global baterai EV.

Baca Selengkapnya

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

1 hari lalu

IPA Convex ke-48 Dihelat Pekan Depan, Ingin Menarik Kembali Investasi Migas ke Indonesia

IPA Convex ke-48 bertema Gaining Momentum to Advice Sustainable Energy Security in Indonesia and The Region.

Baca Selengkapnya

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

1 hari lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

2 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

2 hari lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

3 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

7 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

8 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

13 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya