Pertamina Berkukuh Tak Ada Kelangkaan Elpiji 3 Kg

Sabtu, 9 Desember 2017 23:55 WIB

KELANGKAAN ELPIJI 3 KILOGRAM

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) membantah terjadi kelangkaan elpiji 3 kilogram di sejumlah daerah. Direktur Pemasaran Pertamina Muchamad Iskandar mengatakan yang terjadi adalah kekurangan pasokan bahan bakar gas bersubsidi tersebut.

"Bukan kelangkaan. Kalau kelangkaan itu kan enggak ada barangnya sama sekali. Ini kekurangan pasokan," kata Iskandar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Rasuna Said, Kuningan, Jakarta pada Sabtu, 9 Desember 2017.

Baca: Pertamina Minta Masyarakat yang Mampu Tak Gunakan Gas Elpiji 3 Kg

Pernyataan ini menanggapi beredar kabar sebelumnya soal terjadinya kelangkaan elpiji 3 kilogram di sejumlah daerah di Jawa Barat, misalnya di Bogor, Depok, dan Subang. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan telah mendapat laporan ihwal kelangkaan tersebut. Namun, Aher belum mengetahui penyebab kelangkaan itu, termasuk kemungkinan terjadinya penimbunan. Dia mengatakan hal itu masih ditelusuri.

Lebih jauh Iskandar mengatakan Pertamina telah memasok elpiji 3 kg di sejumlah daerah yang dikabarkan mengalami kekurangan itu. Di Bogor misalnya, perusahaan pelat merah itu telah memasok 560 tabung.

Advertising
Advertising

Iskandar mengatakan sejumlah daerah lainnya yang sebelumnya dikabarkan mengalami kekurangan pasokan pun telah teratasi. "Aceh kemarin, tapi sudah reda. Kalimantan Selatan sudah reda juga. Riau sama Sumbar sudah duluan (reda) dan sudah selesai," tuturnya. Tambahan pasokan juga dilakukan di sejumlah kabupaten agar tak sampai terjadi gejolak.

Sementara itu, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menilai kelangkaan gas elpiji tiga kilogram di beberapa daerah sangat merugikan masyarakat sebagai konsumen. Banyak konsumen rumah tangga menjerit karena harus mengantri cukup lama bahkan tidak mendapatkan gas elpiji. "Konsumen harus membeli dengan harga yang melambung," katanya.

Tulus menilai pernyataan PT Pertamina bahwa kelangkaan itu dipicu permintaan yang meningkat menjelang libur natal dan tahun baru sebagai hal yang tidak masuk akal. Untuk mengatasi kelangkaan ini, menurut Tulus, perlu diambil langkah komprehensif.

Langkah komprehensif itu, menurut Tulus, harus didahului oleh perumusan sebab kelangkaan elpiji melon tersebut. Ia menduga kelangkaan elpiji di beberapa daerah karena rentang harga yang sangat jauh antara elpiji tiga kilogram dengan 12 kilogram.

"Karena rentang harga seperti itu, banyak pengguna gas elpiji 12 kilogram yang berpindah menjadi pengguna gas elpiji tiga kilogram. Selain jauh lebih murah, gas elpiji tiga kilogram juga dianggap lebih praktis dan mudah dibawa," kata Tulus dihubungi di Jakarta, Sabtu, 9 Desember 2017.

Selain itu, Tulus menduga terdapat penyimpangan penyaluran gas elpiji tiga kilogram yang disubsidi. Sebagai barang disubsidi, semula pola penyaluran gas elpiji tiga kilogram bersifat tertutup.

Artinya, hanya konsumen yang berhak saja yang boleh membeli gas elpiji tiga kilogram. Namun, saat ini penyaluran bersifat terbuka atau bebas sehingga siapa pun bisa membeli.

ANTARA

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

5 jam lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

6 jam lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

2 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

3 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

4 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

4 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

4 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

4 hari lalu

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

9 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya