Seorang petugas teller Bank Negara Indonesia (BNI) merapihkan uang rupiah saat berlangsungnya transaksi, Jakarta, (28/8). Nilai tukar rupiah terus tertekan hingga di posisi Rp 9.535 per dolar AS pada (28/8). Posisi itu melemah dari Rp 9.515 per dolar AS pada (27/8) dan makin tertekan dari posisi Jumat (24/8) di level Rp 9.504 per dolar AS, (23/8) Rp 9.495 per dolar AS, (16/8) Rp 9.498 per dolar AS dan (15/8) Rp 9.494 per dolar AS. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah berhasil rebound pada akhir perdagangan hari ini, Jumat, 8 Desember 2017, setelah ditutup menguat 0,03 persen atau empat poin di Rp 13.550 per dolar Amerika Serikat.
Adapun pada perdagangan Kamis, 7 Desember 2017, rupiah ditutup melemah 0,06 persen atau delapan poin di posisi Rp 13.554 per dolar Amerika. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah terus berfluktuasi dan bergerak pada kisaran Rp 13.546-13.561 per dolar Amerika.
Adapun indeks dolar Amerika, yang mengukur kekuatan kurs dolar Amerika terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau menguat 0,23 persen atau 0,215 poin ke 94,010 pada pukul 16.33.
Dolar menuju penguatan mingguannya di tengah optimisme seputar perkembangan rancangan undang-undang perpajakan negara tersebut serta penantian menjelang rilis data tenaga kerja. Pasar juga menantikan rilis data pekerjaan hari ini, yang diperkirakan akan menunjukkan laju kepegawaian yang tetap kuat di Amerika.
Bersama rupiah, mayoritas mata uang Asia menguat dengan peso Filipina memimpin kenaikan 0,18 persen, diikuti rupee India yang menguat 0,16 persen dan won Korea Selatan yang terapresiasi 0,09 persen.
