Anggota DPR Pertanyakan Tarif Tol Naik Saat Daya Beli Turun

Reporter

Dias Prasongko

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 6 Desember 2017 18:19 WIB

Ratusan kendaraan terjebak macet, baik pada ruas Jalan Gatot Soebroto maupun jalan Tol Dalam Kota macet pada, Kamis (14/3) sore. Pengendara mobil banyak yang memilih masuk jalan tol untuk menghindari genangan air yang cukup dalam. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta – Anggota Komisi Infrastruktur Dewan Perwakilan Rakyat, Mohammad Nizar Zahro, menilai kenaikan tarif tol dalam kota per 8 Desember 2017 seharusnya tidak dilakukan di saat daya beli masyarakat turun.

“Mestinya pemerintah berhitung dengan adanya daya beli masyarakat yang turun, tarif tol jangan dinaikkan. Tapi karena sudah diputuskan, pemerintah harus siapkan sarana dan prasarana, atau fasilitas yang bagus bagi masyarakat pengguna jalan tol,” kata Nizar kepada Tempo, Rabu, 6 Desember 2017.

Baca juga: Tarif Jalan Tol di 9 Ruas Naik Jumat Besok

PT Jasa Marga mulai Jumat, 8 Desember 2017 memutuskan akan menaikkan tarif ruas tol dalam kota di wilayah Jakarta. Keputusan ini merupakan hasil dari penyesuaian tarif tol setiap dua tahun sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang diatur dalam Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 Pasal 48 ayat 3 tentang Jalan Tol.

“Penyesuaian dan evaluasi tarif tol setiap dua tahun ini dilakukan berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan laju inflasi,” kata AVP Corporate Comunication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru, dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 6 Desember 2017.

Advertising
Advertising

Adapun untuk kenaikan tarif dibandingkan sebelumnya berkisar antara Rp. 500 – Rp. 1.500 dari tarif antara Rp. 9.000 – Rp. 21.500 menjadi Rp. 9.500 – Rp. 23.000. Sedangkan tol yang dinaikkan tarifnya tersebut adalah tarif Jalan Tol Cawang-Tomang-Pluit dan Tol Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit.

Nizar mengatakan, dirinya memahami bahwa saat ini pemerintah sedang gencar mencari uang untuk menutup biaya pembangunan insfrastruktur. Namun, kata Nizar, bukan berarti pemerintah bisa mengabaikan pelayanan terbaik bagi masyarakat pengguna tol.

“Penyesuaian tarif tol itu perlu diimbangi dengan pelayanan fasilitas yang baik. Misal, fasilitas mulai dari lampu penerangan, marka jalan, rekayasa penguraian kemacetan yang seimbang dengan kenaikan tarif tol,” kata politisi Partai Gerindra ini.

Karena itu, Nizar meminta agar pemerintah memasukkan perspektif masyarakat dalam membuat kebijakan kanaikan tarif tol ini. Misalnya, menurut Nizar, sebelum membuat kebijakan pemerintah perlu melakukan survei atau setidaknya mengecek Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terlebih dahulu. “Karena pelayanan di jalan tol saat ini belum maksimal. Bahkan kalau kita survei apakah masyarakat sudah puas dengan jalan tol di seluruh Indonesia, 80 persen pasti tidak puas,” tuturnya.

Berita terkait

Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

4 hari lalu

Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

Pelindo harus memastikan BMTH menjadi destinasi yang membuat wisatawan mancanegara bisa tinggal lama di Bali.

Baca Selengkapnya

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

26 hari lalu

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

Kerusakan jembatan di jalan nasional dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran dan keselamatan arus mudik.

Baca Selengkapnya

DPR akan Rapat dengan TNI Bahas Ledakan Gudang Amunisi Ciangsana

26 hari lalu

DPR akan Rapat dengan TNI Bahas Ledakan Gudang Amunisi Ciangsana

Komisi I akan meminta penjelasan terkait relokasi maupun standar operasional prosedur penyimpanan amunisi.

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

32 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Puan akan Hadiri Sidang Umum Forum Parlemen Dunia di Swiss

37 hari lalu

Puan akan Hadiri Sidang Umum Forum Parlemen Dunia di Swiss

Sidang IPU di Swiss mengusung tema perdamaian karena ada 56 negara yang mengalami konflik bersenjata.

Baca Selengkapnya

DPR Minta Riset Perilaku Penjualan Minyak Makan Merah

38 hari lalu

DPR Minta Riset Perilaku Penjualan Minyak Makan Merah

riset tersebut penting untuk mengetahui bagaimana perilaku masyarakat setelah mencoba produk olahan minyak sawit mentah

Baca Selengkapnya

Menteri Basuki Janji Diskon Tarif Jalan Tol di Libur Lebaran

44 hari lalu

Menteri Basuki Janji Diskon Tarif Jalan Tol di Libur Lebaran

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan akan ada diskon tarif jalan tol selama musim libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Tarif Jalan Tol Naik Menjelang Mudik Lebaran 2024, Berikut Daftar Lengkapnya

45 hari lalu

Tarif Jalan Tol Naik Menjelang Mudik Lebaran 2024, Berikut Daftar Lengkapnya

Berikut daftar lengkap 4 jalan tol yang tarifnya naik menjelang mudik lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

49 hari lalu

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan diadopsi pada joint statement di KTT Ketua Parlemen Perempuan.

Baca Selengkapnya

Puan Bicara di Women Speakers' Summit tentang Perempuan dan Pemilu

50 hari lalu

Puan Bicara di Women Speakers' Summit tentang Perempuan dan Pemilu

Puan mengimbau delegasi parlemen perempuan dari 24 negara memperjuangkan hak-hak perempuan di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya