Toys R Us Tutup 25 Gerai di Inggris, Bagaimana di Indonesia?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 5 Desember 2017 08:41 WIB

Suasana pameran Indonesia International Toys and Kids Expo di JiExpo Kemayoran Jakarta, 23 Agustus 2017. Pameran berskala internasional tersebut diadakan selama tiga hari dengan diikuti oleh 200 perusahaan dari Tiongkok. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menyatakan industri mainan memiliki prospek yang menjanjikan meski bisnis ritel sedang lesu. "Ekspor komoditas mainan sampai dengan September 2017 mencapai US$ 228,39 juta (atau sekitar Rp 3 triliun dengan kurs Rp 13.526 per dolar AS) ,” katanya dalam siaran pers, Senin, 4 Desember 2017.

Hal itu disampaikan menanggapi lesunya bisnis ritel mainan global seperti Toys R Us yang menutup 25 gerainya di Inggris. "Toys R Us (tutup gerai) di Inggris, bukan di Indonesia," kata Airlangga.

Airlangga berujar, saat ini toko ritel mainan di Indonesia masih ramai. Selain itu, ia mengatakan beberapa faktor lain yang membuatnya yakin akan perkembangan industri mainan di Indonesia karena mampu menyerap banyak tenaga kerja dan merangkul banyak Industri Kecil dan Menengah (IKM). "Seperti PT Mattel Indonesia yang mempekerjakan 10 ribu tenaga kerja."

Lebih lanjut, ia mengatakan, berdasarkan banyaknya suplai, industri ini mampu mendorong industri lain, seperti tekstil dan pengemasan. ”Total tenaga kerja yang terkait sektor industri ini bisa mencapai 100 ribu tenaga kerja,” ujar dia.

Rencana penutupan perusahaan peritel mainan asal Amerika Serikat, Toys R Us merupakan bagian dari kesepakatan untuk menegosiasikan kembali hutang yang harus dibayarnya kepada tuan tanah. Kesepakatan itu juga harus disepakati oleh 75 persen krediturnya.

Advertising
Advertising

Berdasarkan laman BBC, Toys R Us telah bersiap untuk menutup seperempat jumlah gerainya yang tersebar di Inggris. Jaringan toko ritel Amerika Serikat ini tepatnya akan menutup 25 dari 106 gerainya yang ada.

Sebelumnya, analis ritel Insight With Passion, Kate Hardcastle, mengatakan bahwa Toys R Us terkena dampak meningkatnya e-commerce sehingga menyebabkan bisnis ritel lesu. Sebab, kata dia, saat ini pelanggan lebih nyaman membeli mainan dan elektronik secara online.

Hardcastle berujar tantangan yang dihadapi Toys R Us adalah masalah umum pengecer. Dia berujar setiap perusahaan akan mengurangi ukuran toko mereka terkait hal ini. "Dalam 24 bulan ke depan akan lebih banyak berita semacam ini," ujar Hardcastle.

Menurut Hardcastle, Toys R Us terjebak di antara rentang harga yang jauh dengan harga dari ritel online yang lebih rendah. Selain itu, kata dia, perusahaan ini juga melakukan promosi antara lain teatrikal dan hiburan yang juga ditawarkan toko mainan lain seperti Hamleys, Lego, dan Disney. "Toys R Us tidak cocok dengan salah satu pemasaran seperti ini," ucapnya.

JENNY WIRAHADI | DEWI RINA

Berita terkait

11 Rekomendasi Kado Bayi yang Bisa Dipakai Hingga Besar

18 Februari 2024

11 Rekomendasi Kado Bayi yang Bisa Dipakai Hingga Besar

Ada beberapa rekomendasi kado bayi yang bisa dipakai hingga besar, mulai dari nuku, kursi makan, hingga stroller. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa: Ayah Tata Mainan Kesukaan Anaknya Usai Eksekusi

8 Desember 2023

Pembunuhan 4 Anak di Jagakarsa: Ayah Tata Mainan Kesukaan Anaknya Usai Eksekusi

Pelaku pembunuhan 4 anak di Jagakarsa adalah ayah para korban sendiri

Baca Selengkapnya

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

16 November 2023

Prediksi Ritel Tumbuh 4,2 Persen hingga Akhir 2023, Aprindo: Kalau Suasana Kondusif

Aprindo memprediksi pertumbuhan usaha ritel nasional tumbuh hingga 4,2 persen hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya

Asal Muasal Bebek Mainan, Teman Mandi Anak-anak yang Populer di Seluruh Dunia

28 Mei 2023

Asal Muasal Bebek Mainan, Teman Mandi Anak-anak yang Populer di Seluruh Dunia

Inilah asal muasal bebek mainan yang populer digunakan untuk teman mandi. Hingga saat ini bebek karet banyak dijual di toko mainan.

Baca Selengkapnya

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

13 Maret 2023

Alasan 7 dari 10 Konsumen Pilih Belanja Langsung dan Daring

Penelitian mencatat tujuh dari 10 konsumen di kawasan Asia Pasifik cenderung memilih berbelanja secara daring sekaligus datang ke gerai.

Baca Selengkapnya

Pink Terapkan Aturan Jenius saat Anaknya Mendapatkan Mainan Baru

11 Maret 2023

Pink Terapkan Aturan Jenius saat Anaknya Mendapatkan Mainan Baru

Pink mengungkap cara dia agar mainan anak tidak menumpuk di rumah, sambil mengajarkan berbagi kasih sayang.

Baca Selengkapnya

Menurut Studi: Dampak Buruk Mainan Anak dari Plastik Terhadap Kesehatan Anak

13 Februari 2023

Menurut Studi: Dampak Buruk Mainan Anak dari Plastik Terhadap Kesehatan Anak

Tidak semua mainan anak dibuat dari bahan yang aman, sehingga ini bisa menjadi peringatan yang mengejutkan bagi banyak orang tua.

Baca Selengkapnya

Mudah Dibuat dan Dibersihkan, Berikut 5 Mainan Anak yang Ramah Lingkungan

13 Februari 2023

Mudah Dibuat dan Dibersihkan, Berikut 5 Mainan Anak yang Ramah Lingkungan

Masalah yang dihadapi banyak orang tua adalah produsen tidak harus mencantumkan daftar lengkap bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan mainan anak.

Baca Selengkapnya

Bisa Hambat Perkembangan Anak, Ketahui Deretan Bahan Kimia dalam Mainan Anak

12 Februari 2023

Bisa Hambat Perkembangan Anak, Ketahui Deretan Bahan Kimia dalam Mainan Anak

Anak-anak selalu berada di dekat mainan anak, maka tak aneh mereka bermain, memeluk, dan bahkan mengunyah.

Baca Selengkapnya

Ternyata Mainan Anak Balon Tiup Berbahaya, Ini Bahan Alternatif Mainan Anak Non Plastik

12 Februari 2023

Ternyata Mainan Anak Balon Tiup Berbahaya, Ini Bahan Alternatif Mainan Anak Non Plastik

Plastik tampaknya menjadi bahan mentah ideal pembuatan mainan anak karena relatif murah, mudah dibersihkan, tahan lama, dapat dibentuk jadi apa saja.

Baca Selengkapnya