Program Sertifikasi Tanah, Jokowi: Biar Tak Berantem Terus

Senin, 4 Desember 2017 18:56 WIB

Presiden Joko Widodo (ketujuh kiri) didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil (delapan kanan), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (ketujuh kanan) foto bersama dengan perwakilan penerima Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 4 Desember 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Bandung - Presiden Joko Widodo kembali membagikan sertifikat tanah. Kali ini, giliran warga Kabupaten Bandung, Senin, 4 Desember 2017.

“Kenapa sertifikat sekarang menjadi program utama pemerintah? Karena setiap saya pergi ke desa, setiap pergi ke daerah, kelurahan, ada sengketa tanah, sengketa lahan antar-individu, individu dengan masyarakat, dengan tetangganya, masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan perusahaan, masyarakat dengan pemerintah, karena enggak pegang yang namanya sertifikat,” kata Jokowi di sela pembagian sertifikat tanah di Soreang, Kabupaten Bandung.

Baca juga: Sofyan Djalil Targetkan Seluruh Tanah Punya Sertifikat pada 2023

Jokowi mengaku kerap dibisikkan soal sengketa tanah hampir dalam setiap kunjungannya. “Kalau enggak pegang ini gimana? Isinya orang berantem, orang sengketa. Ke desa saya dibisikin, ke daerah dibisikin, sengketa-sengketa,” ucapnya.

Menurut Jokowi, hingga 2016, baru 46 juta orang dari semua warga Indonesia yang memiliki sertifikat tanah. Dalam setahun, kta dia, Badan Pertanahan Nasional (BPN) hanya menerbitkan 500 ribu sertifikat. “Ada 80 juta yang belum bersertifikat. Kalau tahun-tahun lalu, satu tahun hanya dikerjakan 500 ribu. Berarti, kalau tunggu itu, 160 tahun baru selesai," tuturnya.

"Saya enggak mau. Oleh sebab itu, saya perintahkan targetnya 2025 semua orang harus pegang sertifikat. Caranya gimana? Terserah kanwil BPN, terserah kantor BPN. Rakyat harus dilayani dengan yang namanya sertifikat.”

Jokowi menuturkan, di Kabupaten Bandung, baru 400 ribu tanah yang bersertifikat. “Masih ada 1,2 juta (bidang tanah) belum bersertifikat di Kabupaten Bandung. Tadi sudah bisik-bisik ke Pak Menteri BPN, 2025 harus semua rampung. Kalau sudah pegang ini, enak, semuanya enak,” ujarnya.

Jokowi berujar, tahun ini, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil diperintahkan menerbitkan lima juta sertifikat tanah. “Tahun depan, tujuh juta sertifikat harus keluar. Tahun depan lagi, sembilan juta sertifikat harus keluar. Kantor BPN sekarang Sabtu-Minggu, Senin sampai Jumat, sampai malam terus, biar. Biar kapok. Rakyat memang harus dilayani,” katanya.

Kepada penerima sertifikat tanah, Jokowi memesan tiga hal. Pertama, membungkusnya dengan plastik agar tidak cepat rusak serta salinan fotokopinya disimpan terpisah agar tidak repot membuat sertifikat baru jika yang asli hilang. Terakhir, dia berpesan khusus bagi yang berniat mengagunkan tanah bermodal sertifikat tersebut. “Tolong dihitung dulu, dikalkulasi dulu, bisa ngangsur ndak setiap bulan. Bisa mencicil ndak setiap bulan,” tuturnya.

Sofyan Djalil mengatakan ada 8.375 orang yang hadir dan menerima 10 ribu sertifikat tanah yang dibagikan di Soreang. “Sebagian menerima lebih dari satu sertifikat,” ucapnya.

Sofyan mengatakan perkiraan jumlah bidang tanah di Kabupaten Bandung mencapai 1,633 juta. Dari jumlah itu, baru 24 persen di antaranya yang bersertifikat atau sekitar 395.667 bidang tanah.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan banyak tanah di Jawa Barat yang belum terdaftar dan belum memperoleh legalitas atas aset itu berupa sertifikat tanah. “Ini berpengaruh pada kepastian hukum,” ucapnya.

Berita terkait

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

5 menit lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

49 menit lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

55 menit lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

2 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

11 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

11 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

11 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

13 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

14 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya