BI Prediksi Inflasi November Naik Jadi 0,23 Persen

Kamis, 30 November 2017 13:51 WIB

Logo Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Indeks Harga Konsumen pada November 2017 mencapai 0,23 persen. Perkiraan ini didasarkan pada Survei Pemantauan Harga yang dilakukan bank sentral pada pekan ketiga November.

"Untuk pekan ketiga diperkirakan 0,23," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Institut Intelijen Keuangan Indonesia, Cimanggis, Depok, Kamis, 30 Desember 2017.

Baca: Inflasi Bisa di Bawah 3,5 Persen Tahun Depan dengan Catatan...

Prediksi tersebut lebih tinggi dibanding prediksi inflasi November oleh BI pada pekan pertama sebesar 0,14 persen. Prediksi itu juga lebih tinggi dibanding tingkat inflasi pada Oktober 2017 yang mencapai 0,01 persen dan pada bulan September yang mencapai 0,13 persen.

Agus memperkirakan inflasi akan berada di kisaran 3 persen sampai 3,5 persen hingga akhir 2017. Untuk tahun depan, BI memprediksi inflasi juga berada di kisaran 3 persen sampai 3,5 persen. "Tahun 2018 nanti ada di kisaran itu," kata dia.

Advertising
Advertising

Sebelumnya dalam Rapat Dewan Gubernur, Agus mengatakan inflasi hingga akhir tahun akan mencapai 3 persen sampai 3,5 persen. Angka tersebut sedikit berada di bawah target inflasi tahun ini yang sebesar 4 plus minus 1 persen.

Agus menuturkan terkendalinya inflasi disumbang tren menurunnya inflasi inti, rendahnya barang impor dan permintaan domestik. Inflasi yang rendah ini, kata dia, juga ditopang oleh gejolak harga komoditas pangan yang masih rendah hingga akhir tahun. Harga barang dan jasa yang diatur pemerintah juga tetap terkendali.

Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta kepala daerah memperhatikan sejumlah permasalahan ekonomi di masyarakat, diantaranya soal daya beli, penciptaan lapangan kerja, hingga soal inflasi. Kepala daerah, kata dia, harus mengerti persoalan ekonomi terutama inflasi.

Jokowi mengatakan pencipataan daya beli masyarakat bisa dilakukan dengan memperbanyak program-program padat karya. "Perbanyak proyek-proyek, program-program padat karya yang membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya," kata Jokowi saat memberi pengarahan di rapat kerja pemerintah dengan gubernur, bupati, dan kali kota seluruh Indonesia, di Istana Negara, Jakarta, akhir Oktober lalu.

Berita terkait

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

7 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya