Biayai Infrastruktur, Sri Mulyani Minta Pemda Kreatif Gaet Swasta

Rabu, 29 November 2017 15:23 WIB

Menteri Keuangan, Sri Mulyani memberikan kata sambutan di Kompasianival di Lippo Mall, Jakarta Timur, 21 Oktober 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta di masa mendatang kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah tak lagi bersifat pasif dan menunggu dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) turun untuk membiayai proyek infrastruktur. "Sekarang pemerintah pusat dan daerah dipaksa berpikir lebih kreatif," ujarnya di acara Indonesia PPP Day 2017 di Gedung Dhanapala, Jakarta Pusat, Rabu, 29 November 2017.

Salah satu upaya lebih kreatif dengan menggunakan skema yang melibatkan pihak swasta untuk membiayai proyek. Dalam hal itu, kata Sri Mulyani, pihaknya siap membantu melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, serta dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN)-nya, yakni Sarana Multi Infrastruktur dan Penjaminan Infrastruktur Indonesia. Bantuan yang dimaksud adalah mulai dari perencanaan awal, pelaksanaan, tata kelola, dan bagaimana sebuah proyek bisa berjalan dengan baik.

Baca: Jokowi Ajak Swasta Terlibat Bangun Infrastruktur

Kementerian Keuangan, kata Sri Mulyani, juga menjelaskan berbagai instrumen yang perlu diketahui pemerintah daerah, misalnya project development fund guna mengembangkan pelaksanaan proyek dan viability gap yaitu proyek yang secara ekonomi masuk akal tapi secara keuangan swasta tidak. Selain itu juga ada instrumen avaibility payment yaitu penjaminan kembali terhadap proyek. "Kami harap pemerintah daerah dan kementerian juga lembaga makin mengenal instrumen itu dan kami lakukan bersama untuk membantu pembangunan," ujar dia.

Memang, menurut Sri Mulyani, masih ada berbagai kemungkinan terjadi bila bekerja sama dengan sektor swasta. Tapi dengan tata kelola yang baik, kerjasama itu tidak bakal merugikan rakyat dan malah menguntungkan.

Advertising
Advertising

Sri Mulyani menyatakan telah menemui 30 kepala daerah guna membicarakan skema kerjasama pemerintah badan usaha (KPBU) dalam proyek-proyek di daerah. Pasalnya, menurut dia, kebutuhan membangun sangat mendesak, namun sumber dayanya terbatas. "Bukan hanya memecahkan masalah uang, namun juga masalah disiplin tata kelola dan pengelolaan aset keuangan dan ekonomi dalam proyek yang akan dilaksanakan," ujarnya.

Menurut Sri Mulyani, ada banyak proyek yang bisa dibangun menggunakan skema KPBU itu. Yang saat ini telah dilaksanakan, kata dia, misalnya proyek air bersih. Adapun proyek lainnya. misalnya pengelolaan sampah, lalu pembangunan pasar, pembangunan pelabuhan dan bandara, pembangunan lembaga pemasyarakatan, ataupun yang level nasional, seperti Palapa Ring.

Selanjutnya, Sri Mulyani meminta komitmen pemerintah daerah, mulai dari bupati, wali kota, gubernur, hingga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk bisa memahami skema ini. Pemerintah daerah juga harus meningkatkan kapasitasnya dalam melakukan perencanaan pembangunan di daerah.

Pemerintah daerah juga didorong untuk bisa menyusun dan legal dari proyek-proyek yang akan diajukan dalam skema KPBU itu sehingga nantinya bisa meningkatkan kepercayaan sektor swasta untuk mau menanam uangnya di proyek tersebut.

Sri Mulyani lantas mengapresiasi Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat yang bisa mendorong banyak proyek infrastruktur menggunakan skema-skema yang melibatkan swasta sehingga tidak perlu lagi dibiayai oleh APBN.

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

20 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

21 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

22 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

3 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

4 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya