Gunung Agung di Bali meletus dan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 6.142 meter, pada 26 November 2017. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan level peringatan penerbangan menjadi merah. EMILIO KUZMA-FLOYD/via REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Rifky Effendi Hardijanto mengatakan aktivitas vulkanik Gunung Agung di Bali bisa mengganggu perekonomian di sektor perikanan. Kegiatan ekspor hasil laut dari Bali berpotensi terhambat lantaran pembekuan penerbangan di sekitar Pulau Dewata tersebut.
"Kan Bali salah satu titik ekspor kita untuk tuna. Kalau dia (diekspor) pakai logistik udara, terganggu pasti," ujarnya di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 27 November 2017.
Rifky menuturkan pihaknya belum berkomunikasi dengan stakeholder terkait di Bali. Menurut dia, Kementerian masih memonitor situasi dan dampak erupsi gunung yang berstatus awas tersebut.
"Kalau berlarut-larut, kita lihat asosiasi (tuna) apa komitmennya dengan negara lain. Kalau komitmen pengirimannya dalam model tertentu, harus dialihkan, apakah ke Surabaya," ujarnya.
Dia meyakini erupsi Gunung Agung tak berdampak terhadap transportasi darat di Bali sehingga memungkinkan pengalihan lokasi pengiriman ekspor. "Nanti kita siapkan kendaraan untuk pendingin. Kalau darat kan tak ada persoalan," tuturnya.
Rifky memastikan pihaknya terus memantau kebijakan mengenai akses penerbangan dari Kementerian Perhubungan.
Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, ditutup sementara sejak Senin pagi karena dampak abu vulkanik Gunung Agung. Pembekuan akses udara melalui bandara diperkirakan berlangsung hingga Selasa besok, 28 November, pukul 07.00 Wita.
Pihak AirNav pun sempat mengeluarkan notice to airman penutupan Bandara Internasional Lombok, kemarin. Bandara tersebut ditutup mulai Minggu, 26 November, pukul 17.55 Wita, hingga Senin, 27 November, pukul 07.00 Wita. Bandara Lombok kini telah beroperasi kembali.
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
9 hari lalu
LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada
Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
9 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.