IHSG Diprediksi Tembus 6.600 di 2018, Apa Faktor Penyokongnya?

Jumat, 24 November 2017 07:10 WIB

Pengunjung melintas di depan papan tampilan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10/2017).Foto Agung Rahmadiansyah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan melanjutkan tren kenaikannya pada 2018. Kenaikan laba emiten menjadi salah satu penyokongnya.

Direktur dan Head of Equity BNP Paribas Aliyahdin Saugi mengatakan laba emiten tahun depan bisa tumbuh sebesar 10-12 persen. Dia memperkirakan indeks bisa mengikuti pertumbuhan laba emiten. "Target kami di level 6.600," tuturnya di Mandarin Oriental Hotel, Jakarta, Kamis, 23 November 2017.

Baca: IHSG Cetak Rekor Level Penutupan Tertinggi Baru

Aliyahdin mengatakan laju IHSG akan ditopang sektor telekomunikasi, konsumer, dan infrastruktur. Sektor telekomunikasi diperkirakan masih mengalami peningkatan kinerja tahun depan karena industri ini mulai menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Namun persaingannya akan semakin ketat terutama tarif untuk data internet.

Sektor konsumer diperkirakan tumbuh positif tahun depan, terutama karena tingkat likuiditas yang tinggi. Aliyahdin juga melihat sektor perbankan sedikit membaik karena rasio kredit bermasalah yang terus turun.

Advertising
Advertising

Sementara itu sektor infrastruktur dinilai masih positif karena berupa investasi jangka panjang. Proyek pemerintah yang ditangani emiten di sektor tersebut akan menjadi nilai tambah tersendiri. Namun risiko dari beban utang untuk konstruksi dinilai masih cukup tinggi. Investor harus berhati-hati dalam menentukan emiten.

Salah satu sentimen positif yang mendorong laju IHSG tahun depan adalah perhelatan pemilihan umum kepala daerah (pilkada). Menurut Aliyahdin, tahun politik membuat kantong masyarakat penuh sehingga belanja akan meningkat. Daya beli yang tinggi akan mendorong kinerja emiten dan mempengaruhi IHSG.

Di tahun politik, Alihaydin menuturkan masyarakat akan cenderung menahan investasi hingga pemilu selesai. Mereka khawatir dengan ketidakpastian yang mungkin timbul akibat tensi politik. Namun dia menyarankan untuk tetap berinvestasi tahun depan. "Tahun-tahun pemilu memberikan impact kenaikan kepada indeks sebesar 0,1-0,2 persen," katanya.

Untuk obligasi, Presiden Direktur BNP Paribas Vivian Secakusuma memprediksi pasar ini juga akan tumbuh. Inflasi dan neraca perdagangan tahun depan diprediksi terkendali sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun dia meminta untuk mewaspadai volatilitas di pasar obligasi. "Karena masih akan terjadi," ucapnya.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

4 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

9 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

9 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

13 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

15 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya