YLKI: 33 Persen Pelanggan SPBU Curigai Takaran Bensin Tak Sesuai

Reporter

Imam Hamdi

Kamis, 23 November 2017 16:06 WIB

Pengumuman bensin premium kosong di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) kawasan Abdul Muis, Jakarta, 21 November 2017. Pada periode Januari-September 2017, penjualan premium turun hingga 35,11%. Dari angka 8,46 juta kiloliter pada Januari-September 2016, saat ini penjualan premium hanya tinggal 5,49 juta kiloliter dalam periode yang sama tahun ini. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan 33 persen konsumen pompa bensin mengeluhkan takaran yang tidak sesuai. Hal ini diketahui berdasarkan hasil aduan pelanggan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU), yang diterima YLKI pada periode Januari-November 2017.

Staf bidang Pengaduan dan Hukum YLKI, Abdul Baasith, mengatakan mayoritas pelanggan SPBU mengeluhkan adanya ketidaksesuaian takaran yang mereka terima. "Mereka mengeluhkan takaran BBM (bahan bakar minyak) kurang," katanya dalam dialog publik membahas hak dan kewajiban pelanggan SPBU, yang diadakan YLKI di Hotel Acacia, Jakarta, Kamis, 23 November 2017.

Selain mengenai takaran, keluhan lain pelanggan SPBU disusul soal informasi 11 persen, struk BBM, pelayanan, dan keluhan lain. YLKI, kata dia, telah melakukan uji petik tahun lalu untuk menguji takaran BBM yang dijual di SPBU milik Pertamina.

Dari hasil uji petik tersebut, didapatkan dua dari 299 nozzle di 48 SPBU hasilnya melebihi standar batas toleransi, yang dihitung dari rata-rata menggunakan batas toleransi kemetrologian legal kurang dari 100 mililiter per 20 liter. Namun, jika mengacu pada standar Pertamina, yakni 60 ml per 20 liter, terdapat 14 nozzle yang tidak sesuai dengan standar.

"Secara keseluruhan memang masih kecil, tapi harus terus diawasi," ucapnya. Di sisi lain, dari hasil uji petik tersebut ditemukan enam toilet dan empat musala tidak sesuai dengan harapan konsumen.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menilai, saat ini, pengawasan takaran SPBU masih kurang maksimal. Alasannya, pengawasan di bidang kemetrologian oleh pemerintah hanya setahun sekali. "Seharusnya bisa dua kali dalam setahun," katanya.

Menurut dia, sejauh ini, Pertamina sudah mempunyai pengawasan dan pengukuran yang cukup baik. Namun tidak ada salahnya jika pengawasan terhadap tera di SPBU ditingkatkan. "Nantinya akan semakin baik dan berpengaruh ke konsumen juga," tuturnya.

Tulus melihat SPBU yang harus mendapat perhatian berada di luar Jawa. Musababnya, di sana minim pengawasan. "Untuk di wilayah Jawa sudah lumayan baik pengawasannya," ujarnya.

Kepala Unit Pengelola Kemetrologian Jakarta Johan Taruma Jaya mengatakan, secara umum, kondisi SPBU di Jakarta cukup baik. Dari 200 SPBU, kata dia, hanya ditemukan dua nozzle yang bermasalah. "Kejadiannya karena alih kelola," ucapnya.

Berita terkait

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

5 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

14 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan BBM dan Operasional Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi memastikan sarana dan fasilitas pelayanan kepada konsumen pasca erupsi Gunung Ruang aman.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

21 hari lalu

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kemacetan Jalur Tol Jakarta-Merak, Pertamina Siapkan 8 Motoris hingga 11 SPBU Kantong

25 hari lalu

Antisipasi Kemacetan Jalur Tol Jakarta-Merak, Pertamina Siapkan 8 Motoris hingga 11 SPBU Kantong

PT Pertamina Patra Niaga menyiapkan 8 motoris hingga 11 SPBU kantong atau mobile storage di kedua sisi Tol Jakarta-Merak.

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM di Jalan Tol Trans Jawa Naik 250 Persen di Mudik Lebaran

26 hari lalu

Konsumsi BBM di Jalan Tol Trans Jawa Naik 250 Persen di Mudik Lebaran

Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di tol Trans Jawa melonjak hingga 250 persen di masa mudik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Tes Tambahan UTBK-SNBT 2024, Fakta Gerhana Matahari Total, Larangan di SPBU

28 hari lalu

Top 3 Tekno: Tes Tambahan UTBK-SNBT 2024, Fakta Gerhana Matahari Total, Larangan di SPBU

Tambahan tes isian singkat dalam UTBK-SNBT 2024 menjadi terpopuler Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Ketika Isi BBM Kendaraan di SPBU Jangan Lakukan 5 Kegiatan Ini, Apa Alasannya?

28 hari lalu

Ketika Isi BBM Kendaraan di SPBU Jangan Lakukan 5 Kegiatan Ini, Apa Alasannya?

Mengapa dilarang gunakan ponsel saat mengisi BBM kendaraan di SPBU? Apa lagi yang tak boleh dilakukan di SPBU?

Baca Selengkapnya

Bahaya BBM Campur Air pada Kendaraan, Bagaimana Mengatasinya?

28 hari lalu

Bahaya BBM Campur Air pada Kendaraan, Bagaimana Mengatasinya?

Belum lama ini kasus BBM campur air mengemuka. Apa bahayanya bagi kendaraan? Bagaimana mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Dittpidter Bareskrim Polri Sebut Akan Awasi Penyelewengan BBM oleh SBPU selama Arus Mudik Lebaran 2024

29 hari lalu

Dittpidter Bareskrim Polri Sebut Akan Awasi Penyelewengan BBM oleh SBPU selama Arus Mudik Lebaran 2024

Dittpidter Bareskrim Polri akan mengawasi dan menegakkan hukum terkait penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak atau BBM menjelang Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya

Rawan Penyelewengan BBM oleh SBPU saat Lebaran, Dittpidter Bareskrim Polri Sebut Pelaku Bisa Dijerat Pasal Berlapis dan TPPU

30 hari lalu

Rawan Penyelewengan BBM oleh SBPU saat Lebaran, Dittpidter Bareskrim Polri Sebut Pelaku Bisa Dijerat Pasal Berlapis dan TPPU

Dirtpidter Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syaifuddin imbau jajarannya bertindak tegas dalam kasus penyelewengan BBM selama lebaran.

Baca Selengkapnya