Kemenkeu Tuding Pemda Boros, Jawa Barat: Kami Sudah Efisien

Rabu, 22 November 2017 21:32 WIB

Jaksa Agung H.M. Prasetyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin saat memberikan konferensi pers di Gedung Juanda I Kementerian Keuangan, Jakarta, 2 November 2017. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Administrasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Muhamad Solihin mengklaim pengelolaan keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah efisien. “Proporsi belanja kami ideal,” katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 22 November 2017.

Solihin mengatakan indikator pertama pada tren serapan anggaran diklaim membaik. Penyerapan anggaran Jawa Barat pada 2016 dengan volume anggaran Rp 31 triliun tembus 93 persen. “Tujuh persen sisanya di antaranya berasal dari sisa lelang, efisiensi hasil lelang, lelang yang tidak boleh atau tidak jadi dilaksanakan karena ada duplikasi anggaran, karena ada dana yang tiba-tiba keluar dari APBN, atau belanja yang waktunya sudah tidak memungkinkan,” tuturnya.

Tahun ini volume Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jawa Barat naik menjadi Rp 32 triliun. Solihin optimistis serapan anggaran bakal lebih baik, atau minimal persentasenya sama dengan tahun lalu. “Saat ini penyerapan anggaran sudah 70 persen tapi itu terus berjalan. Target kami bisa lebih dari 93 persen, minimal sama,” ujarnya.

Ihwal belanja modal, Solihin mengklaim porsinya lebih besar dibanding belanja pegawai. “Belanja pegawai naik tahun 2017 ini tapi lonjakannya tidak signifikan. Belanja pegawai tahun lalu 9 persen, kurang dari 10 persen. Tahun ini belanja pegawai di bawah 20 persen.”

Menurut Solihin, kenaikan belanja pegawai itu karena pindahnya status guru sekolah menegah atas dan kejuruan negeri yang asalnya pegawai kabupaten/kota, mulai tahun ini menjadi pegawai pemerintah provinsi. Jumlah pegawai pemerintah provinsi yang asalnya hanya 13 ribuan orang, kini melonjak menjadi lebih dari 42 ribu orang. “Naiknya tiga kali lipat. Tapi yang berat itu yang non-PNS, karena perpindahan PNS guru SMA/SMK itu juga diikuti perpindahan guru honorer. Dari sisi gaji tidak masalah, tapi kami harus menyesuaikan tunjangan daerahnya agar minimal sama dengan saat mereka bertugas di kabupaten/kota,” ucapnya.

Sementara itu, belanja modal dalam ABPD Jawa Barat, kata Solihin, lebih dari separuh volume anggaran. “Saya tidak ingat angka persisnya. Tapi proporsi belanja modal kami tinggi karena Pak Gubernur meminta mengikuti kebijakan pemerintah pusat, harus tinggi, sehingga belanja lain menjadi lebih kecil. Belanja modal kami di atas 50 persen.”

Kementerian Keuangan menyatakan pemerintah daerah tidak mengelola keuangannya dengan efektif dan efisien. Padahal kucuran dana untuk daerah terus meningkat dari tahun ke tahun.

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Boediarso Teguh Widodo mengatakan transfer ke daerah tahun ini mencapai Rp 766 triliun. Saat peluncuran desentralisasi fiskal nilainya hanya Rp 81 triliun. "Angkanya naik lebih dari 10 kali lipat," katanya dalam acara Budget Day di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu.

Berita terkait

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

8 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

9 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

9 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hingga 9 April 2024, Kemenkeu Bayarkan THR PNS Senilai Rp 40,77 Triliun

23 hari lalu

Hingga 9 April 2024, Kemenkeu Bayarkan THR PNS Senilai Rp 40,77 Triliun

Pemerintah telah menyalurkan tunjangan hari raya (THR) sebesar Rp 40,77 triliun per hari Selasa, 9 April 2024. Seperti apa rinciannya?

Baca Selengkapnya

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

23 hari lalu

Per Maret 2024, Setoran Pajak Ekonomi Digital Mencapai Rp 23,04 Triliun

Ditjen Pajak Kemenkeu mencatat penerimaan negara dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp 23,04 triliun.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu: Penyaluran THR untuk ASN Hampir 100 Persen, Tembus Rp 36,93 Triliun

29 hari lalu

Kemenkeu: Penyaluran THR untuk ASN Hampir 100 Persen, Tembus Rp 36,93 Triliun

Kementerian Keuangan mengumumkan perkembangan pembayaran tunjangan hari raya atau THR untuk aparat sipil negara (ASN) per 3 April 2024.

Baca Selengkapnya

DJP Ingatkan Wajib Pajak Sampaikan Realisasi PPS, Hari Ini Batas Terakhir

33 hari lalu

DJP Ingatkan Wajib Pajak Sampaikan Realisasi PPS, Hari Ini Batas Terakhir

DJP mengatakan Wajib Pajak orang pribadi yang mengikuti Program Pengungkkapan Sukarela (PPS) wajib menyampaikan realisasi PPS.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Terakhir Lapor SPT Tahunan, Ditjen Pajak Buka Layanan di Luar Kantor

33 hari lalu

Hari Ini Terakhir Lapor SPT Tahunan, Ditjen Pajak Buka Layanan di Luar Kantor

Kantor Pajak akan tetap buka pada hari ini, Ahad, 31 Maret 2024, untuk melayani masyarakat melapor SPT Tahunan.

Baca Selengkapnya

Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri Harus Lapor ke Bea Cukai, Sri Mulyani Buka Suara

39 hari lalu

Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri Harus Lapor ke Bea Cukai, Sri Mulyani Buka Suara

Menteri Keuangan Sri Mulyani buka suara soal aturan barang bawaan ke luar negeri yang ramai dibicarakan oleh warganet belakangan ini.

Baca Selengkapnya

PPN Naik jadi 12 Persen, Ekonom Ini Ungkap Pro dan Kontra hingga Hitungan Proyeksi Penerimaan Negara

44 hari lalu

PPN Naik jadi 12 Persen, Ekonom Ini Ungkap Pro dan Kontra hingga Hitungan Proyeksi Penerimaan Negara

Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono angkat bicara soal kenaikan PPN yang diberlakukan tahun depan.

Baca Selengkapnya