Dekati Timur Tengah, Jokowi: Kita Terlalu Lama Melihat ke Barat
Reporter
Iil Askar Monza (Kontributor)
Editor
Yudono Yanuar
Sabtu, 18 November 2017 06:23 WIB
TEMPO.CO, Medan - Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini Indonesia harus siap dengan berbagai macam perubahan yang terjadi secara global. Dalam menghadapinya, Indonesia perlu mitra-mitra baru untuk mengatasi perubahan global yang sangat cepat tersebut, di antaranya dengan negara-negara Timur Tengah.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan kata sambutan dalam Pembukaan Musyawarah Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ke-10.
"Kita sudah terlalu lama melihat ke Barat, Eropa, Amerika atau Jepang. Karenanya setelah pelantikan pada 2014 lalu, saya pergi ke Timur Tengah", ujar Jokowi pada Jumat, 17 November 2017.
Baca juga: Jokowi: Sudah Saya Payungi, Investasi Raja Salman Hanya Sedikit
Jokowi menjelaskan tujuannya mengunjungi negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Iran dan Qatar adalah untuk keseimbangan posisi hubungan Indonesia dengan negara-negara tersebut. Dan sambutan para kepala negara di masing-masing negara tersebut juga sebenarnya sangat baik.
Terbukti dengan pola penyambutan yang dilakukan para kepala negara setiap negara. Di Arab Saudi misalnya, Jokowi langsung disambut Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud di depan pintu pesawat Kepresidenan sesaat setelah dirinya tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.
Bahkan di Uni Emirat Arab, Jokowi menceritakan tidak hanya dijemput di depan pintu pesawat, tapi juga disetiri langsung oleh PM Uni Emirat Arab, Syekh Muhammad bin Rashid Al-Maktoum.
"Disetiri sampai kecepatan 200 km/jam waktu itu. Ditanya beliau, saya takut atau tidak. Saya jawab tidak, padahal saya sudah mikir dia (Syekh Muhammad) bisa bawa mobil atau tidak ya?", cerita Jokowi mengisahkan perjalanannya.
Dari kunjungan-kunjungan yang dilakukannya, akhirnya Jokowi mendapat jawaban kenapa negara dari Timur Tengah tidak berinvestasi di Indonesia. Tidak lain yaitu tidak pernahnya Indonesia mempromosikan apa saja yang bisa menjadi lahan investasi kepada negara-negara tersebut.
Karena itu ke depan, Pemerintah Indonesia akan terus menjalin komunikasi dengan negara-negara Arab agar hubungan dengan Indonesia semakin baik.
"Seperti dengan Arab Saudi, sebelum Raja Salman mendarat tempo hari, 47 tahun raja Arab tidak pernah mengunjungi Indonesia. Jadi ini coba kita jaga agar investasi bisa masuk dan menguntungkan masyarakat Indonesia", ujar Joko Widodo .