Warga Bangun 50 Ekowisata di Taman Nasional Gunung Ciremai

Sabtu, 18 November 2017 06:05 WIB

Kementerian LHK Dorong Riau Kembangkan Ekowisata

TEMPO.CO, KUNINGAN — Puluhan ekowisata sekitar Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) menjadi proyek percontohan Nasional. Dalam dua tahun terakhir ini sudah 50 ekowisata yang murni dibangun dan dikelola masyarakat tanpa bantuan investor luar.

Menurut Heri Hermana, Kepala bagian pemberitaan Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, masyarakat yang menggelola ekowisata berbasis lingkungan ini membangun secara sukarela secara gotong royong. Masyarakat desa sekitar membuat komunitas membiayai sendiri lokasi wisata yang dibangunnya. Sehingga menjadi proyek percontohan keberhasilan penggelolaan kawasan Taman Nasional di Indonesia.

“Ini luar biasa, tanpa bantuan atau godaan para investor luar , mereka berhasil membangun ekowisata yang keren dan nama yang unik,” ujar Heri Mulyana saat mengunjungi ekowisata Batu Luhur, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jumat 17 November 2017.

Simak: Ekowisata Konsep Wisata Alternatif Pangandaran

Dia menyebutkan, sebelum membangun kemitraan dengan masyarakat banyak gejolak yang timbul seperti pembalakan liar dan pemamfaatan lahan, namun berkat sosialisasi, pembinaan, kemitraan dan penyamaan pola pikir penggelolaan lingkungan akhirnya masyarakat menyadari potensi wisata, sumber daya alam dalam menjaga lingkungan dari ancaman pengrusakan dan kebakaran hutan.

Advertising
Advertising

Heri Mulyana yakin wisata alam di Kuningan dan Majalengka menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, Cirebon bisa jadi tempat wisata kuliner, jadi wisatawan punya banyak pilihan. Kuningan Sebagai daerah pengunungan sumber daya alam Kuningan dijadikan wisata dataran tinggi dengan pemandangan yang indah. Sedangkan Pemerintah daerah diminta untuk mempromosikan daerahnya.

Di tempat yang sama, Kepala sub Bagian Tata Usaha TNGC, Muhrizal, menceritakan sebelumnya di wilayah ini TNGC sering berbenturan dengan masyarakat kecamatan Pasawahan karena banyak lahan yang diserobot dan pepohonan yang ditebang, namun dua tahun terakhir berubah drastis, masyarakat justru menyadari pentingnya menjaga lingkungan, mereka meminta izin TNGC untuk dijadikan ekowisata tanpa merusak. Sebagai timbal balik masyarakat diminta untuk tidak membuka peluang kepada investor luar.

“Kami memberi kerjsama ijin kepada warga desa sekitar yang akan membangun ekowisata, seperti ekowisata batuluhur, Bukit Seribu Bintang di desa Padabeunghar, 1001 tangga Manguntapa dan Bumi Perkemahan di desa Singkup, kecamatan Pasawahan,” kata Muhrizal.

Penggerak masyarakat Desa Padabeunghar, Dodo Widodo, membenarkan peluang membuka ekowisata oleh TNGC sangat membantu masyarakat sekitar. Setelah di desanya dibangun 2 tempat wisata yakni Bukit Seribu Bintang dan Batu Luhur setiap bulannya ada sekitar 6.000 pengunjung wisatawan. Masyarakat sekitar merasakan mamfaatnya selain dengan berjualan di daerah wisata juga menjual oleh-oleh dan buah-buahan ke pengunjung.

“Semua murni masyarakat desa Padabeunghar yang menggelola, walaupun pendapatkan masih sedikit tapi kami gembira bisa membangun ekowisata dengan modal kerja bakti dan gotong royong,” kata Dodo.

DEFFAN PURNAMA

Berita terkait

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

7 Februari 2024

Kementerian Lingkungan Hidup Kampanyekan Perangi Sampah Plastik dengan Cara Produktif

Pada Hari Peduli Sampah Nasional 2024 ini, Kementerian Lingkungan Hidup mengusung tema "Atasi Sampah Plastik dengan Produktif."

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk Lulusan SMK Sederajat, dari BIN hingga Kejaksaan

27 September 2023

Formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk Lulusan SMK Sederajat, dari BIN hingga Kejaksaan

Daftar formasi CPNS dan PPPK 2023 untuk lulusan SMK.

Baca Selengkapnya

Momen Presiden Jokowi Diberi Tas Kalung oleh Warga Papua

18 September 2023

Momen Presiden Jokowi Diberi Tas Kalung oleh Warga Papua

Jokowi sempat terdiam untuk menerima kalung itu, sebelum dia memakainya sendiri. Setelah Jokowi memakainya, pengunjung yang hadir sempat sorai.

Baca Selengkapnya

Bentuk Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Jabodetabek, KLHK Siapkan Langkah Hukum

17 Agustus 2023

Bentuk Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Jabodetabek, KLHK Siapkan Langkah Hukum

KLHK membentuk Satgas Pengendalian dan Supervisi Pencemaran Udara Jabodetabek. Siapkan langlah-langkah hukum.

Baca Selengkapnya

Kementerian Lingkungan Hidup Mulai Rutinkan Uji Emisi Kendaraan Bermotor Tekan Polusi Udara Jakarta

17 Agustus 2023

Kementerian Lingkungan Hidup Mulai Rutinkan Uji Emisi Kendaraan Bermotor Tekan Polusi Udara Jakarta

Kementerian Lingkungan Hidup akan secara rutin menggelar uji emisi kendaraan bermotor untuk menekan polusi udara Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

6 Juni 2023

Kilas Balik Sejarah Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Hari Lingkungan Hidup Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya lingkungan hidup dan kampanye melestarikan bumi.

Baca Selengkapnya

Kiprah Abang-Adik, Mochtar Kusumaatmadja dan Sarwono Kusumaatmadja Menteri Andalan Soeharto

28 Mei 2023

Kiprah Abang-Adik, Mochtar Kusumaatmadja dan Sarwono Kusumaatmadja Menteri Andalan Soeharto

Mochtar Kusumaatmadja dan Sarwono Kusumaatmadja menjadi menteri andalan pemerintahan Soeharto. Ini kiprah abang-adik cendekiawan itu.

Baca Selengkapnya

Perjuangkan Hutan Adat, Suku Awyu Minta Komnas HAM Bentuk Tim Advokasi

10 Mei 2023

Perjuangkan Hutan Adat, Suku Awyu Minta Komnas HAM Bentuk Tim Advokasi

Suku Awyu asal Papua melakukan audiensi dengan Komnas HAM terkait hutan adat yang terancam konsesi perusahaan sawit, Selasa, 9 Mei 2023.

Baca Selengkapnya