TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (BNI) mengaku telah menyiapkan dana Rp 4 triliun-Rp 5 triliun terkait dengan rencana kredit sindikasi pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek, yang dijadwalkan ditandatangani pada Desember 2017.
Namun manajemen BNI belum bisa merinci berapa besaran porsi yang akan diambil perseroan, Demikian pula dengan kisaran bunga yang akan ditetapkan.
“(Porsi) Sekarang masih bergerak terus,” ujar pemimpin Unit Bisnis Sindikasi PT Bank Negara Indonesia, Betty N. Alwi, di Jakarta, Kamis, 16 November 2017.
Adapun total dana yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek LRT sekitar Rp 20 triliun. Belakangan, Bank Mandiri, Bank BCA, serta Bank CIMB Niaga dikabarkan tertarik ikut mendanai proyek ini.
Dari sisi kinerja, hingga kuartal ketiga 2017, BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 13,3 persen menjadi Rp 421,41 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 372,02 triliun. Salah satu faktor pendorong peningkatan kredit tersebut adalah pembiayaan yang dilakukan perseroan ke sektor infrastruktur.
BNI Siapkan Dana Tunai Rp22,02 Triliun untuk Kebutuhan Natal dan Tahun Baru
9 Desember 2023
BNI Siapkan Dana Tunai Rp22,02 Triliun untuk Kebutuhan Natal dan Tahun Baru
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyatakan siap mencukupi kebutuhan transaksi masyarakat selama periode Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Kolaborasi BNI dan UNJ untuk Ekosistem Keuangan Kampus
10 Juni 2023
Kolaborasi BNI dan UNJ untuk Ekosistem Keuangan Kampus
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali melakukan ekspansi program Campus Financial Ecosystem dengan menggandeng Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
BNI turut mendukung Market Sounding Nusantara dalam rangkaian acara Ecosperity Week 2023 di Sands Expo & Convention Centre, Singapura, pada 6-8 Juni 2023.