Kemenhub Gandeng ITB Pelajari Teknologi Persinyalan MRT

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 16 November 2017 15:48 WIB

Pekerja gunakan sepeda saat memantau pembanguanan proyek mass rapid transit (MRT) dikawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 19 Oktober 2017. Proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta fase satu ditargetkan mencapai 90 persen pada akhir tahun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan dan PT Mass Rapid Transit menandatangani kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung untuk mengembangkan teknologi MRT.

Penandatanganan pertama dilakukan Menteri Perhubungan Budi Karya bersama Rektor ITB Kadarsyah Suhadi untuk adendum nomor 1 kesepakatan tersebut. Lalu dilanjutkan dengan penandatanganan kedua nota kesepahaman perjanjian itu oleh Direktur Utama PT MRT Wiliam Syahbandar dan Rektor ITB.

Baca juga: Kabar Terkini Proyek MRT, Sistem Persinyalan Rampung Tahun Depan

"Kerja sama ini untuk pengembangan sumber daya manusia, teknologi, dan manajemen di bidang transportasi kereta api," kata Budi di ITB, Bandung, Jawa Barat, Rabu, 15 November 2017.

Kerja sama ini untuk menghadapi tantangan guna menerapkan teknologi MRT yang sedang dibangun pemerintah. Menurut dia, teknologi yang mahal ini harus dimanfaatkan anak-anak Indonesia untuk dipelajari. "Ini kesempatan dan kami meminta bantuan ITB untuk mendukungnya," ujarnya.

Syahbandar mengatakan kerja sama ini untuk mengembangkan teknologi MRT di Indonesia. Jadi pihaknya akan membangun kapasitas pengetahuan nasional tentang sistem ini. "Yang akan dipelajari bagaimana nantinya teknologi persinyalan (MRT) ini," ucapnya.

Ia menuturkan teknologi persinyalan MRT merupakan hal baru yang akan dipelajari di Indonesia. Karena itu, pihaknya ingin menggandeng universitas untuk mengembangkan sistem ini.

Tujuannya, kata dia, jika daerah lain ingin membangun konsep transportasi yang sama, tidak perlu lagi mendatangkan sumber daya manusia dari luar negeri. "Sistem persinyalan MRT ini otomatis. Nantinya kami akan fokus mempelajari sistem persinyalan ini," tuturnya.

Selain itu, pihaknya akan membentuk akademi MRT. Tujuannya, agar transfer teknologi perkeretaapian ini cepat terserap di Indonesia. "Ada teknologi yang datang, bagaimana SDM (sumber daya manusia) kita untuk mempelajari dan bisa menguasainya. Ini tujuan dibentuk akademi MRT," katanya.

Kadarsyah berujar ITB akan fokus menjalankan kerja sama ini. Apalagi sejak setahun lalu ITB mendirikan pusat kajian dan pengembangan teknologi kereta api. "Kami akan dedikasikan untuk mendukung teknologi kereta api yang baru ini di Indonesia," ucapnya.

Sebab, mempelajari sinyal MRT adalah hal penting, dan ITB mempunyai kelompok keahlian yang mendukung teknologi ini di delapan fakultas. "Kami bisa mendukung SDM, baik untuk operasional maupun perawatan. Kami juga akan melakukan pembinaan untuk membantu sistem ini," ujarnya.

Berita terkait

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

1 jam lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

17 jam lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

17 jam lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

1 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Belum Aman untuk Penerbangan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan Bandara Sam Ratulangi, Manado belum aman untuk penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

1 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

1 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

1 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

1 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

2 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

3 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya