Venezuela Krisis, Ini Pesan Sri Mulyani

Kamis, 16 November 2017 05:15 WIB

Sri Mulyani Indrawati dan Retno Marsudi saat menghadiri Reuni Akbar SMA 3 Semarang, 28-29 Oktober 2017. (Alste Indonesia)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan krisis di Venezuela tidak akan berdampak langsung. Selain karena kondisi geografis yang jauh, Indonesia tak memiliki hubungan ekonomi yang sangat erat.

Sri Mulyani menuturkan Venezuela memiliki hubungan ekonomi yang lebih erat dengan Amerika Latin. "Dia sangat generous memberikan minyak murah kepada negara tetangganya seperti Nicaragua," kata dia di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Rabu, 15 November 2017.

Simak: Sri Mulyani: Defisit Anggaran dan Utang Masih Aman

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia ke Venezuela menempati posisi ke-135 dari 231 negara tujuan ekspor Indonesia. Pada Oktober, nilai ekspor ke Venezuela sebesar US$ 1,09 juta, atau naik dari US$ 386,09 ribu dari bulan sebelumnya. Ekspor Indonesia pada Januari hingga Oktober 2017 mencapai US$ 138,46 miliar atau naik 17,49 persen dibandingkan periode sama di 2016.

Venezuela tengah dilanda krisis keuangan akibat terlilit utang. Lembaga pemeringkat internasional S&P Global Ratings baru saja menyatakan negara tersebut gagal membayar utangnya setelah diberikan masa tenggang pembayaran selama 30 hari hingga Oktober 2017.

Advertising
Advertising

Harvard Law Roundtable menyatakan utang Venezuela mencapai US$ 196 miliar. Sekitar US$ 60 miliar diantaranya merupakan utang negara dan perusahaan minyak milik negara, PDVSA, kepada pemegang obligasi. Venezuela juga tercatat berutang kepada China, Rusia, hingga maskapai penerbangan Amerika.

Venezuela tidak memiliki dana besar kecuali dari hasil penjualan minyak ke luar negeri. Cadangan devisa pun hanya tersisa US$ 9,6 miliar.

Gagal bayar ini berpotensi menyebabkan bencana kemanusiaan. Pasalnya pasokan makanan hingga obat-obatan semakin berkurang. Fernando Freijedo, analis di biro riset Economist Intelligence Unit, menyatakan krisis kemanusiaan yang terjadi saat ini sudah sangat parah. "Sulit untuk membayangkan apa yang dapat terjadi berikutnya," ujarnya seperti dilansir CNN Money.

Meski tak ada dampak langsung, Sri Mulyani menuturkan pemerintah tetap harus waspada. Pasalnya Venezuela merupakan penghasil minyak keempat terbesar di dunia. "Kalau Venezuela ingin meningkatkan produksi minyaknya lebih besar, harga minyak dunia akan tertahan lagi," kata dia.

VINDRY FLORENTIN | CNN Money

Berita terkait

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

3 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

7 jam lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

7 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

2 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

5 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya