Gobel Nilai Industri Ini Bisa Jadi Solusi Masalah Pengangguran

Kamis, 16 November 2017 05:10 WIB

Rahmat Gobel dan produsen jamu Nyonya Meneer. Dok.TEMPO-Istimewa

TEMPO.CO, JAKARTA - Mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel punya solusi mengenai masalah penyerapan tenaga kerja yang terus menurun. Menurut Gobel pengembangan industri pangan seperti pertanian, perkebunan dan kelautan dapat menjadi solusi dari masalah tersebut.

“Kalau bicara lapangan kerja menurut saya harus kita dorong ke sektor ini (pangan). Apalagi ada tema mengenai adanya isu krisis pangan ke depan,” kata dia di Jakarta, Rabu, 15 November 2017.

Simak: Pengangguran Naik Jadi 7,39 Juta Orang

Gobel menuturkan kondisi ekonomi yang tengah lesu menyebabkan penyerapan tenaga kerja menurun. Kelesuan ekonomi tersebut, kata dia, bukan disebabkan kondisi dalam negeri melainkan pengaruh dari kelesuan ekonomi global.

“Kelesuan ekonomi global membuat ekspor batu bara kita turun. Itu berpengaruh pada ekonomi kita,” ujar Chairman Panasonic Gobel Group ini.

Advertising
Advertising

Meski begitu, Gobel menilai masih banyak solusi untuk mengatasi masalah turunnya penyerapan tenaga kerja akibat pelemahan ekonomi itu. Menurut dia, peningkatan penyerapan tenaga kerja dapat diciptakan melalui pengembangan industri pangan. “Industri pangan belum secara intensif kita kembangkan,” kata dia.

Gobel menuturkan belakangan ini isu pangan telah menjadi tema besar. Membangun industri pangan, kata dia, bukan hanya memecahkan masalah mengenai lapangan kerja. Tapi juga soal potensi krisis pangan yang akan terjadi.

Oleh sebab itu, Gobel menyarankan agar pemerintah membangun industri pangan dengan memanfaatkan teknologi pangan yang sudah berkembang. Dengan teknologi, kata dia, kualitas produk pangan dalam negeri dapat ditingkatkan.

Pengembangan industri pangan, kata Rachmat Gobel, juga mampu menekan inflasi. “Kita masih ada masalah beras dan gula yang memberikan dampak inflasi,” kata dia.

AJI NUGROHO

Berita terkait

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

45 hari lalu

Dampak Perang Gaza, Angka Pengangguran di Palestina di Atas 50 Persen

ILO memperkirakan jika perang Gaza masih berlanjut sampai akhir Maret 2024, maka angka pengangguran bisa tembus 57 persen.

Baca Selengkapnya

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

28 Februari 2024

2 Ribu Siswa SMA Program Double Track di Jawa Timur Dapat Pelatihan Digital

Ribuan peserta itu terdiri dari siswa asal 52 SMAN maupun SMA swasta, serta remaja dari 10 lembaga non formal di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

26 Februari 2024

Rupiah Pekan Ini Berpotensi Menguat, Apa Pemicunya?

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengatakan rupiah bisa bergerak ke arah Rp 15.500 per dolar AS pada pekan ini.

Baca Selengkapnya

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

24 Februari 2024

Philadelphia Jadi Kota 'Zombie', Apa Penyebabnya?

Wilayah Philadelphia di Amerika Serikat kini heboh karena disebut Kota 'Zombie', Kenapa?

Baca Selengkapnya

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

15 Februari 2024

Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Di tengah melemahnya perekonomian Cina, generasi muda di sana lebih senang rebahan dibandingkan bekerja keras.

Baca Selengkapnya

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

7 Februari 2024

Pengungsi Ukraina di Jerman Belum Terserap Sektor Tenaga Kerja

Hanya 25,2 persen pengungsi Ukraina di Jerman yang saat ini berstatus bekerja. Angka itu cukup kecil jika dibanding negara Eropa lainnya.

Baca Selengkapnya

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

1 Februari 2024

Somalia, Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International

Transparency International telah merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut profil Somalia, negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

29 Januari 2024

Anies Janji Evaluasi UU Cipta Kerja, Bandingkan Tingkat Pengangguran Era Jokowi Vs SBY

Calon Presiden nomor urut satu Anies Baswedan berjanji bakal mengkaji ulang UU Ciptaker yang tidak memberikan rasa keadilan untuk pekerja kerah biru.

Baca Selengkapnya

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

24 Januari 2024

Cak Imin: Kesejahteraan Bukan untuk Segelintir Elite, Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus-menerus

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerataan pembangunan menjadi salah satu prioritas program jika AMIN terpilih pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

20 Januari 2024

Anies Baswedan Sebut Investasi di Batam Padat Modal: Akibatnya Banyak Pengangguran

Anies Baswedan menyebut karakter investasi di Batam yang padat modal menyebabkan banyak pengangguran karena tenaga kerja tidak terserap.

Baca Selengkapnya