IKM Didorong Berinovasi Produksi Mesin Pertanian

Rabu, 15 November 2017 08:45 WIB

Seorang pekerja mengelas "glebek", satu bagian dari traktor tangan, yang dipesan oleh pabrik besar mesin-mesin pertanian "Quick" di Suryowijayan, Mantrijeron, Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus menggenjot daya saing dan produktivitas industri yang berperan dalam pengembangan sektor pertanian. Upaya ini sebagai implementasi program pemerintah yang tertuang di butir Nawa Cita, salah satunya adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

“Kami aktif mendorong para pelaku industri termasuk industri kecil dan menengah (IKM) agar terus berkarya dan berinovasi untuk menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sektor lainnya seperti pertanian,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Selasa, 14 November 2017.

Baca: 2018, Kementerian Pertanian Targetkan Produksi 2,9 Juta Ton

Menurut Airlangga, sektor pertanian membutuhkan dukungan dari sektor industri agar kegiatan pertanian lebih efektif dan efisien. Selain itu, agar kegiatan pertanian juga dapat dilakukan lebih intensif dengan hasil yang lebih besar sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Airlangga mencontohkan CV Karya Hidup Sentosa selaku produsen alat dan mesin pertanian (alsintan) yang telah mempunyai kemampuan manufaktur terintegrasi dan membuat komponen secara mandiri. “Tidak banyak pabrik yang mempunyai kemampuan seperti ini. Apalagi yang dihasilkan adalah produk yang menunjang pasca panen di pertanian dan perkebunan,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Airlangga mengatakan kementerian bakal terus mendorong pengembangan industri alsintan di Tanah Air. Hal ini, ujarnya, sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar mengoptimalkan penciptaan lapangan kerja di daerah utamanya di desa. “Untuk itu, kami mendukung upaya perusahaan ini yang telah menguasai teknologi dalam pengembangan kendaraan pedesaan,” tuturnya.

CV Karya Hidup Sentosa yang berdiri sejak tahun 1953 ini produknya telah dikenal masyarakat dengan merek Quick. Produk unggulannya, yaitu traktor tangan, yang mampu menguasai market share hingga 70 persen di pasar domestik. Ini dibuktikan dengan tersebarnya produk Quick dari Sabang sampai Merauke dengan didukung lebih dari 450 dealer di seluruh Indonesia.

Dengan jumlah karyawan sebanyak 3.000 orang, perusahaan memiliki kapasitas produksi untuk meghasilkan traktor tangan roda dua hingga mencapai 110 ribu unit per tahun, mesin panen 4.000 unit per tahun, traktor roda empat 600 unit per tahun, alat transportasi 6.000 unit per tahun, serta ferro casting dan steel 7.800 ton per tahun.

Menggunakan lebih dari 100 mesin berteknologi Computer Numeric Control (CNC), menjadikan Quick sangat presisi dan unggul dalam ketahanan. Tidak heran jika produk ini telah menjelajah tanah pertanian di Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin.

Kemenperin mencatat, berbagai produk alsintan yang telah mampu diproduksi dalam negeri, antara lain pintu air, pompa air, traktor tangan, mesin pengolah tanah, mesin penebah atau panen, penyemprot tanaman, penyemprot bertekanan, pengabut gendong bermotor (mist blower), pengering, perontok multiguna, pengupas gabah, pengayak (shifter), penyosoh (rice polisher), pemutih, penghancur jerami, pemotong rumput, serta Rice Milling Unit (RMU).

Berita terkait

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

6 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

10 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

10 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

21 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

33 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

35 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

36 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya