Perusahaan Cina Bidik Kilang Bontang

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Senin, 13 November 2017 14:47 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dalam peresmian acara peresmian Fasilitas Penerimaan Darat Lapangan Jangkrik, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Selasa, 31 Oktober 2017. Tempo/Caesar Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengungkapkan saat ini ada perusahaan asal Cina yang tengah berdiskusi dengan PT Pertamina dalam proyek Kilang BBM Bontang. Jonan menyebut pihaknya memberikan dukungan terhadap kerja sama di bidang pengolahan.

Adapun, Kilang BBM Bontang merupakan proyek Kilang baru dengan kapasitas 300 ribu barel per hari. Kilang BBM Bontang akan dibangun beserta kompleks petrokimia yang ditargetkan selesai pada 2024 dari target awal 2023.

"Juga di bidang refinery atau pengolahan minyak kami juga mendukung ada kerja sama yang baik. Pada saat ini yang kami tahu sebuah perusahaan Cina sedang diskusikan kerja sama dengan Pertamina grass root refinery di Bontang," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara The 5th Indonesia-China Energy Forum, Senin, 13 November 2017.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII Syaikul Islam mengatakan perhitungan ekonomi proyek Kilang BBM Bontang dan Tuban dinilai kurang menarik. Dia menilai Kilang BBM Bontang memiliki internal rate return (IRR) atau tingkat pengembalian modal yang rendah.

Baca: 9 Perusahaan Swasta Tertarik Ikut Bangun Kilang Bontang

Advertising
Advertising

"Komisi VII sudah pernah meninjau dua lokasi kilang tersebut. Secara kesiapan sangat bagus, bahkan untuk Kilang BBM Bontang insfrastruktur pendukung sudah ada karena menggunakan milik PT. Badak. Tapi hitungan keekonomiaannya kelihatan kurang menarik," katanya pada Sabtu, 20 Mei 2017 lalu.

Dia menjelaskan, rendahnya IRR bisa jadi diakibatkan karena kilang tersebut hanya difokuskan untuk bahan bakar minyak. Menurutnya, jika terintegrasi dengan petrochemical bisa sangat menarik dan berpotensial secara bisnis. "Saya pikir, dua mitra Pertamina dalam pembangunan dua kilang tersebut [Kilang BBM Bontang dan Tuban] berfikir ulang atau berubah fikiran," katanya.

Untuk mengatasi masalah ini, Syaikul berpendapat, pemerintah dan pihak terkait dapat menyusun ulang desain pembangunan kilang BBM. Jika yang menjadi kendala adalah masalah dana, bisa diatasi dengan menarik investor dari luar negeri. "Harus dilihat persoalannya dulu. Kemarin, waktu Raja Salman ke Indonesia, kenapa tidak jadi investasi ke Pertamina? Tapi justru milih Petronas, itu harus jadi pelajaran," ungkapnya.

BISNIS

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

9 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

16 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

25 hari lalu

Daftar Anggota MWA ITB Terpilih 2024-2029, Ada Nama Ignasius Jonan dan Salman Subakat

Ignasius Jonan dan Salman Subakat ada di antara empat nama anggota MWA ITB unsur wakil masyarakat. Menunggu pengesahan mendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

28 hari lalu

Gedung Putih Minta Volodymyr Zelensky Berhenti Menyerang Kilang Minyak Rusia

Volodymyr Zelensky membenarkan laporan media kalau Gedung Putih mendesaknya agar berhenti menyerang infrastruktur Rusia

Baca Selengkapnya

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

34 hari lalu

Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek

PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.

Baca Selengkapnya

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

37 hari lalu

Deretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi

Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.

Baca Selengkapnya

Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

50 hari lalu

Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

Proyek TA Revamp diperkirakan berlangsung selama 58 hari. Progres pekerjaan telah 50 persen.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

56 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

27 Februari 2024

PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024

PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.

Baca Selengkapnya

8 Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Bukan di Arab Saudi dan AS

23 Februari 2024

8 Kilang Minyak Terbesar di Dunia, Bukan di Arab Saudi dan AS

Daftar kilang minyak terbesar di dunia berdasarkan kapasitas produksinya, tersebar di Asia, Amerika Utara, hingga Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya