BPJS Ketenagakerjaan Siap Berinvestasi ke Startup

Selasa, 7 November 2017 07:44 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Dapat Apresiasi dari ASSA

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pengawaas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) Poempida Hidayatulloh menyatakan pihaknya siap mengeksplorasi kemungkinan berinvestasi ke startup Indonesia. Hal ini didasari atas pertimbangan moncernya perkembangan bisnis startup dan bisa jadi wadah pengelolaan dana investasi BPJS Ketenagakerjaan.

Poempida menyebutkan BPJS Ketenagakerjaan memiliki perhatian terhadap pegiat-pegiat startup sebagai bagian dari warga negara yang memerlukan perlindungan atas jaminan sosialnya. Sesuai aturan pengelolaan aset yang ada, BPJS Ketenagakerjaan diberi kewenangan mengelola dana publik untuk kemanfaatan pesertanya. "Penempatan dana dalam bentuk investasi diatur secara ketat," ujarnya, dalam surat undangan diskusi yang diterima Tempo di Jakarta, Selasa, 7 November 2017.

Baca: Jusuf Kalla Bingung dengan Cara Generasi Milenial Berbisnis

Selain itu, dana publik yang terkumpul diatur secara ketat pengelolaannya berdasarkan Peraturan Pemerintah. Yang bisa diinvestasikan, kata Poempida, hanya sebagian kecilnya saja ke dalam bentuk penyertaan langsung.

Hal itu pula yang melatarbelakangi rencana BPJS Ketenagakerjaan mengumpulkan para pegiat starup atau industri digital di Tanah Air. Para pegiat industri digital akan ikut serta dalam diskusi bertema "Paradigma Industri Digital dalam Berbagai Sektor di Hotel Hermitage hari ini.

Advertising
Advertising

Diskusi ini, kata Poempida, akan membahas perjalanan industri digital dalam berbagai sektor dan perkembangan financial technologi di Indonesia. "Diskusi ini sebenarnya bertujuan mempertemukan jajaran BPJS Ketenagakerjaan dengan para pegiat industri digital," katanya.

Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan, menurut Poempida, sudah menyampaikan perlunya peran pemerintah dalam penyertaan modal ke startup-startup digital yang sedang berkembang. Untuk itu, pada forum diskusi ini bisa membuka kemungkinan adanya solusi atau langkah-langkah konkret menuju ke hal tersebut.

Selain membicarakan isu jaminan yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan untuk pelaku dan mitra usaha di industri digital, jajaran BPJS Ketenagakerjaan diharapkan bisa memahami aktivitas startup-startup digital yang sedang berkembang dan memerlukan dukungan satu sama lainnya bagi kemajuan usaha keduanya.

Dalam acara diskusi tersebut, BPJS juga mengundang sejumlah pegiat startup di antaranya, Achmad Zaky (CEO Bukalapak), Miftah Sabri p(endiri dan CEO Selasar), Fithra Faisal Hastiadi (dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Indonesia) dan Shinta Nurfauzia (Co-founder dan Chief Executive Officer Lemonilo.com).

Selain itu ada juga Vincent, Head of Partnership & Acceptance GoPay, Emin Adi Muhaemin, Direktur Pengembangan Sistem Katalog LKPP, Eni Panggabean, Direktur Eksekutif Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Endro Sucahyono, Kepala Kantor Wilayah Jakarta BPJS Ketenagakerjaan, dan Jim Oklahoma, Chief Business Development Officer iGrow.

Catatan Koreksi: Berita ini dikoreksi pada 10 November 2017 untuk memperbaiki akurasi.

Berita terkait

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

6 Juni 2022

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

Pahamify, startup edutech, mengkonfirmasi kabar terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

10 September 2021

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

Meski bukan pekerjaan mudah, beberapa anak muda Indonesia sukses mendirikan perushaan startup mereka dan mengembangkannya hingga menjadi besar.

Baca Selengkapnya

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

3 Februari 2021

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

Sesi interaktif Google Startup School akan mencakup berbagai topik, dari pemasaran digital, pengetahuan produk, hingga strategi bisnis.

Baca Selengkapnya

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

27 Januari 2021

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menceritakan kesibukannya setelah dicopot sebagai pembantu presiden.

Baca Selengkapnya

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

15 Desember 2020

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

Mantan Duchess of Sussex, Meghan Markle berinvestasi di startup Clevr Brands. Perusahaan tersebut menjual latte susu oat instan empat rasa.

Baca Selengkapnya

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

3 Desember 2020

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

Berita terpopuler bisnis sepanjang 2 Desember 2020, dimulai dari cerita soal Edhy Prabowo dan istrinya dua kali mendatangi toko jam Rolex di Hawaii.

Baca Selengkapnya

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

26 November 2020

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

Immersion: Women Founders merupakan program pelatihan untuk membekali para perempuan dengan alat dan keterampilan untuk mengembangkan startup mereka.

Baca Selengkapnya

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

16 November 2020

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

Hyundai Startup Challenge 2020 di Indonesia telah dimulai sejak awal tahun ini dan berhasil mengumpulkan ratusan pendaftar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

8 November 2020

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

Festival teknologi dan inovasi bertajuk InnoXJogja 2020 segera digelar di Yogyakarta pada 17-20 November 2020 ini.

Baca Selengkapnya

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

8 Oktober 2020

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

Semangat mereka tetap berapi-api, menuntut pembatalan Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Baca Selengkapnya