Triwulan III 2017, Ekonomi NTB Tumbuh 13,60 Persen

Senin, 6 November 2017 17:24 WIB

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto saat jumpa wartawan mengenai perkembangan ekspor dan impor di Gedung BPS Pusat, Jakarta Pusat, Senin 16 Oktober 2017. TEMPO/M. Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Mataram - Selama triwulan III-2017, Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami pertumbuhan ekonomi tumbuh sebesar 13,60 persen. Ini jika dibanding triwulan II 2017 (q-to-q), dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada Industri Pengolahan sebesar 73,12 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran berada pada komponen Ekspor Luar Negeri yang meningkat sebesar 68,88 persen. Jika dibanding periode yang sama tahun 2016 (yoy) tumbuh 4,09 persen, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh 10,99 persen.

Dari sisi Pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) tumbuh 7,31 persen.

Sebaliknya secara kumulatif sampai dengan triwulan III-2017 dibanding periode yang sama tahun 2016 (c-to-c) masih mengalami kontraksi hingga minus 0,43 persen, disebabkan oleh menurunnya nilai tambah bruto pada lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian mencapai minus 17,01 persen.

''Sehingga menyebabkan kontraksi pada komponen Ekspor Luar Negeri sebesar minus 21,54 persen,'' kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Endang Tri Wahyuningsih, Senin 6 November 2017.

Advertising
Advertising

Simak: Tingkat Kemiskinan di NTB Masih Cukup Tinggi

Menurut dia perekonomian Provinsi NTB berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku triwulan III-2017 mencapai Rp 34,89 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 26,24 triliun.

Jika pertumbuhan ekonomi NTB triwulan III 20-17 dipilah tanpa tambang bijih logam, secara yoy tumbuh 6,03 persen, secara q to q tumbuh 5,62 persen dan secara c to c tumbuh 5,56 persen.

BPS NTB juga memaparkan indeks tendensi konsumen (ITK) periode sama triwulan III-2017.

ITK yang merupakan indeks komposit persepsi rumah tangga mengenai kondisi ekonomi konsumen dan perilaku konsumsinya berkaitan dengan situasi perekonomian pada triwulan berjalan, sebesar 106,27 yang artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dibanding triwulan sebelumnya.

Endang mengemukakan bahwa menyikapi kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV-2017 mendatang, konsumen menahan konsumsinya untuk pembelian barang tahan lama walaupun dengan tingkat pendapatan yang membaik.

Tentang ketenagakerjaan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2017 sebesar 3,32 persen. Ada 79.449 orang penduduk yang menganggur. Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2017 sebanyak 2.396.169 orang. Penduduk bekerja di NTB pada Agustus 2016 sebanyak 2.316.720 orang.

Sebesar 73,62 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan persentase pekerja informal naik 0,51 persen poin. Selama setahun terakhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Industri (2,91 persen poin), Sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi (2,84 persen poin), dan Sektor Konstruksi (0,90 persen poin).

BPS Nusa Tenggara Barat mencatat 36,93 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu) mencakup 17,27 persen setengah penganggur dan 19,66 persen pekerja paruh waktu.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

11 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

11 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya