Kwik Kian Gie, Agus Marto dan Habibie Puji Tokoh Ini, Siapa Dia?

Sabtu, 4 November 2017 22:57 WIB

Kwik Kian Gie. Dok.TEMPO/ Usman Iskandar

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Kwik Kian Gie memuji Mantan Gubernur Bank Indonesia periode 1983-1988 Arifin Siregar selama menjadi pejabat pemerintah. Arifin Siregar akhirnya meluncurkan buku autobiografi dirinya. Buku itu menceritakan kehidupannya sejak masa kanak-kanak hingga masa kekinian. "Pada awalnya tidak terlintas di benak saya untuk menulis autobiografi," ujar pria 83 tahun itu pada peluncuran buku-nya yang dia kasih judul "Aneka Zaman Dalam Renungan" di The Energy Building, Sabtu, 4 November 2017.

Simak: Kwik Minta Maaf pada Dirjen Pajak

Dia mengaku sudah memegang sikap itu cukup lama. Namun, desakan yang masuk untuk menulis memoar itu kian kencang. Permintaan itu muncul dari berbagai penjuru, mulai dari teman-teman dekat, sanak saudara, hingga sang istri yang telah 53 tahun dinikahinya. "Sehingga saya merasa penulisan itu amat diharapkan oleh mereka."

Menjelang pembukaan acara, satu per satu sahabat Arifin berdatangan, mayoritas dari kalangan ekonom, maupun pejabat negara Indonesia, mulai dari Emil Salim, Kwik Kian Gie, Rachmat Saleh, Agus Martowardojo, Arifin Panigoro, B.J. Habibie, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Perdagangan Enggartiaso Lukita.

Mereka kompak mengatakan buku autobiografi layak dijadikan koleksi masyarakat Indonesia. Pasalnya, menurut mereka, Arifin dinilai sebagai sosok yang cocok menjadi panutan. Misalnya, menurut mantan Menteri Perekonomian Kwik Kian Gie, Arifin merupakan tokoh yang komplet. Sebagai kawan yang saling mengenal sejak berkuliah di Rotterdam, Belanda, menurut Kwik, Arifin bukan hanya seorang akademikus, melainkan juga seorang intelektual.

"Dia membaca banyak buku, bukan hanya ekonomi, namun juga sejarah dan filsafat, dan mengusai banyak bahasa mulai dari bahasa Belanda, Inggris, Jerman, dan Perancis," ujarnya. Kwik juga memuji mantan Duta Besar Amerika itu yang tak hanya lihai dalam ekonomi moneter, namun juga ekonomi perusahaan dan hubungan lintas negara.

Advertising
Advertising

"Banyak pejabat tinggi yang langsung jadi komisaris tinggi BUMN, tapi Arifin malah menjadi komisaris perusahaan swasta besar baik domestik maupun internasional." ujarnya. Dia lantas mengenang saat dirinya sempat bekerja sebagai buruh kapal pesiar rute Rotterdam-New York-Rotterdam, sementara Arifin bekerja sebagai penyortir surat di Kantor Pos Belanda.

Sementara itu, Agus Martowardojo menilai Arifin adalah seorang sosok panutan, terutama di bidang ekonomi moneter. Terlebih, melihat rekam jejak pria asal batak itu yang menghabiskan 12 tahun di meja direksi Bank Indonesia, dan 5 tahun sebagai Gubernur Bank Sentral. "Beliau juga yang mengeluarkan Paket kebijakan ekonomi 1 Juni 1983, dan mengenalkan beberapa instrumen moneter Indonesia," kata dia.

Ekonom Emil Salim mengenal Arifin sebagai orang yang memiliki otak cemerlang dan intelektual yang sempurna. Namun, pada peluncuran itu, Emil membedah lebih dalam sosok Arifin. Dia mengatakan tokoh ekonomi Indonesia itu bisa menjadi seperti sekarang lantaran dorongan orang tuanya.

"Ibunya sosok yang kuat dan rela mencari uang agar Arifin bisa belajar terus. Ayahnya juga mendorong agar Arifin bukan masuk HIS tapi HBS yang menuntut penguasaan Bahasa Belanda, padahal dia yang berasal dari Sidodadi belum pernah belajar itu," ujarnya.

Mantan Presiden Indonesia Habibie menyarankan masyarakat untuk membaca buku itu lantaran alurnya yang memperlihatkan jejak seorang tokoh dari awal. Sebagai kawan yang saling mengenal di Perhimpunan Pelajar Indonesia saat berkuliah di Jerman, dia mengatakan Arifin sebagai sosok yang aktif sejak zaman mahasiswa dan memegang teguh prinsipnya.

Ekonom Arifin Siregar itu memang pernah berseteru dengan rezim orde lama yang mengakibatkannya tidak bisa pulang ke Indonesia saat itu. "Dia juga berperan dalam meletakkan dasar-dasar ekonomi makro, yang diterapkannya selama menjadi Gubernur BI dan Menteri Perdagangan," kata Habibie rekan Kwik Kian Gie.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

6 hari lalu

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

Aksi mahasiswa UI menolak pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto. Berikut berbagai peristiwa mengiringi Reformasi 1998.

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

19 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

19 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

20 Maret 2024

Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.

Baca Selengkapnya

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

13 Maret 2024

Profil Promotor Musik Adrie Subono, Java Musikindo Akan Comeback?

Adrie Subono adalah promotor musik yang berpengalaman menghadirkan konser penyanyi dalam dan luar negeri. Ia juga merupakan keponakan dari B.J. Habibie.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

6 Maret 2024

Laporan Investigasi dan Cover Majalah Tempo Pernah Dilaporkan, Ada Soal Soeharto Sampai Jokowi

Beberapa kali laporan investigasi dan cover Majalah Tempo pernah dilaporkan ke Dewan Pers oleh berbagai pihak. Soal apa saja, dan siapa pelapornya?

Baca Selengkapnya

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

6 Maret 2024

53 Tahun Majalah Tempo, Berdiri Meski Berkali-kali Alami Pembredelan dan Teror

Hari ini, Majalah Tempo rayakan hari jadinya ke-53. Setidaknya tercatat mengalami dua kali pembredelan pada masa Orde Baru.

Baca Selengkapnya

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

6 Maret 2024

Solihin GP Berpulang, Menjadi Gubernur Jawa Barat di Usia 44 Tahun

Selain sempat menjadi orang kepercayaan Soeharto, Solihin GP berperan dalam Agresi Militer Belanda pada 1947. Ini karier militer dan politiknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

28 Februari 2024

Jokowi Tetapkan Prabowo Jenderal Kehormatan TNI, Mengapa Dulu Dia Diberhentikan dari Militer?

Prabowo Subianto dapat pangkat jenderal kehormatan TNI dari Jokowi. Bagaimana kisahnya dulu ia diberhentikan dari militer? Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

13 Februari 2024

Masa-masa Akhir Jabatan Presiden RI dari Sukarno hingga Jokowi, Beberapa Berakhir Tragis

Tujuh Presiden RI miliki cerita pada akhir masa jabatannya. Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi punya takdirnya.

Baca Selengkapnya