Powell Jadi Boss The Fed, BI Waspadai Ini dari AS

Sabtu, 4 November 2017 22:48 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, meraih penghargaan Governor of the Year se-Asia Pasifik Timur. Penghargaan diumumkan hari ini Jumat waktu Washington, 14 Oktober 2017, dalam surat kabar Global Markets, yang merupakan bagian dari Euromoney Institutional Investor. Sumber: Dokumen BI

TEMPO.CO, Jakarta - Terpilihnya Jerome Powell sebagai Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, bakal memberi dampak positif bagi perekonomian Negeri Paman Sam. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan hal tersebut lantaran Kebijakan Powell dinilai bakal berkesinambungan dengan kebijakan pendahulunya, Janet Yellen.

Pada masa kepemimpinannya, The Fed sudah menaikkan suku bunga-nya sebanyak dua kali di kisaran 1-1,25 persen. Kemungkinan, Bank Sentral AS itu bakal menaikkan lagi tingkat bunganya pada Desember mendatang. "Hal tersebut patut diwaspadai," kata dia di The Energy Building, Jakarta, Sabtu, 4 November 2017.

Simak: Bank Indonesia: September 2017 Ada Potensi Deflasi

Bukan hanya kenaikan suku bunga, pada Oktober lalu The Fed juga menetapkan penurunan neraca The Fed yang akan dilakukan secara teratur. "Itu akan menyebabkan pengetatan likuiditas valuta asing, khususnya dolar AS."

Belum lagi adanya sambutan baik dari publik mengenai kebijakan Presiden Donald Trump yang bakal memangkas pajak di AS. Hal tersebut, menurut Agus, menjadi prospek yang baik bagi AS, dan malah berdampak terhadap perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

Seiring dengan perekonomian Negeri Paman Sam yang bakal terus membaik hingga tahun depan, Agus melihat The Fed bisa saja menaikkan tingkat bunganya hingga mecapai tiga kali pada 2018.

Advertising
Advertising

Meski demikian, Agus mengatakan menyambut baik penunjukkan Powell lantaran dirinya telah mengenal dan memahami rekam jejak dari Gubernur The Fed terpilih itu. Menurut Agus, Powell merupakan sosok yang mumpuni di bidangnya dan bisa berkomunikasi dengan baik.

Jerome Powell menyisihkan kandidat lain seperti Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gary Cohn, ekonom Stanford University John Taylor, mantan Gubernur Fed Kevin Warsh, serta Yellen yang juga masuk nominasi untuk menjabat pada periode kedua.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya