Pemerintah Masih Kaji Kawasan Ekonomi Khusus Bekasi dan Karawang

Sabtu, 4 November 2017 20:10 WIB

Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan) mendapat penjelasan dari Dirut PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer (kedua kanan) mengenai rencana pengembangan kawasan wisata Mandalika saat peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kuta, Praya, Lombok Tengah, NTB, 12 Desember 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, pengusulan dibentuknya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di daerah Karawang, Bekasi, dan Purwakarta, kepada Presiden Joko Widodo oleh Kepala Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Perkasa sedang dalam tahap pengkajian. Usulan ini, kata Luhut, didasari oleh data yang menyebutkan 60 persen kegiatan ekonomi Indonesia berada di ketiga wilayah tersebut.

“Kemarin kita rapat, ternyata ribuan industri dan 11 juta tenaga kerja ada di sana. Presiden minta saya untuk mengkoordinasikan,” ujarnya dikutip dari siaran pers Kementerian Koordinator Kemaritiman, Sabtu, 4 November 2017.

Simak: Luhut Pertimbangkan Koridor Timur Jakarta Jadi KEK

Ia menjelaskan, pembentukan KEK di wilayah tersebut bertujuan agar lebih koordinasi antarindustri lebih efisien dan produktivitas bisa lebih meningkat. Namun, Luhut mengatakan hal ini baru berupa rencana dan prosesnya sedang dalam peninjauan.

Dia menuturkan peninjauan tersebut untuk melihat beberapa faktor pendukung jika wilayah KEK benar-benar akan direalisasikan. Salah satu faktor pendukung tersebut, menurut Luhut, yakni akses konektivitas.

Luhut mencontohkan, salah satu akses konektivitas yang saat ini sedang dibangun untuk mendukung KEK, yaitu pembangunan tahap pertama pelabuhan Patimban di Subang, yang akan dilakukan pada 2019.

Advertising
Advertising

Adapun rapat koordinasi terkait dengan wilayah KEK, Luhut mengaku sudah melaksanakannya pada Kamis kemarin di kantor Kementerian Kemaritiman, Jakarta Pusat. Rakor ini dipimpin langsung oleh Luhut dan dihadiri oleh sejumlah menteri, seperti Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.

“Kita lihat dulu (rencana wilayah Kawasan Ekonomi Khusus). Kita sedang mengkaji apakah koridor ini bisa dijadikan sebagai industri yang terintegrasi,” ujarnya.

M. JULNIS FIRMANSYAH

Berita terkait

Pemerintah Bidik Realisasi Investasi Kawasan Ekonomi Khusus Tahun Ini Rp 62 Triliun

8 Oktober 2023

Pemerintah Bidik Realisasi Investasi Kawasan Ekonomi Khusus Tahun Ini Rp 62 Triliun

Pemerintah menargetkan investasi di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK sebesar Rp 62,1 triliun.`

Baca Selengkapnya

Membangun Optimisme untuk Kemajuan Kawasan Ekonomi Khusus

17 Agustus 2023

Membangun Optimisme untuk Kemajuan Kawasan Ekonomi Khusus

Optimisme akan mampu mendorong masuknya investasi ke Indonesia, termasuk investasi ke seluruh KEK

Baca Selengkapnya

Kawasan Ekonomi Khusus, Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

4 Agustus 2023

Kawasan Ekonomi Khusus, Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru

Pengembangan KEK berfungsi untuk memfasilitasi kegiatan industri, ekspor, impor, serta kegiatan lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi

Baca Selengkapnya

Mendag: KEK Sanur akan Bangun Hotel dan Rumah Sakit Terbaik

4 Februari 2023

Mendag: KEK Sanur akan Bangun Hotel dan Rumah Sakit Terbaik

Hotel dan rumah sakit tersebut dibangun oleh BUMN.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi VI DPR: Pemprov Bali Harus Terlibat Pembangunan KEK Kesehatan

5 Desember 2022

Anggota Komisi VI DPR: Pemprov Bali Harus Terlibat Pembangunan KEK Kesehatan

Pemda harus mengelola target KEK Kesehatan dan Pariwisata Sanur.

Baca Selengkapnya

Kawasan Ekonomi Khusus Gresik Resmi Beroperasi, Diharapkan Menyerap Banyak Tenaga Kerja

23 November 2022

Kawasan Ekonomi Khusus Gresik Resmi Beroperasi, Diharapkan Menyerap Banyak Tenaga Kerja

Pemerintah menyatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik telah resmi beroperasi.

Baca Selengkapnya

KEK Galang Batang, dari Kepri untuk Indonesia

24 Januari 2022

KEK Galang Batang, dari Kepri untuk Indonesia

Sejak Juli 2021 hingga Januari 2022, PT. BAI telah mengekspor 550 ribu ton SGA ke Malaysia dengan nilai 212 juta dolar AS.

Baca Selengkapnya

Ekspor dari Kawasan Ekonomi Khusus Terus Meningkat

7 Desember 2021

Ekspor dari Kawasan Ekonomi Khusus Terus Meningkat

Nilai ekspor dari KEK diproyeksi meningkat tahun ini seiring pandemi Covid-19 yang mulai mereda.

Baca Selengkapnya

Reformasi Regulasi Mudahkan Usaha di KEK

6 Desember 2021

Reformasi Regulasi Mudahkan Usaha di KEK

UU Cipta Kerja berdampak positif dalam hal kemudahan perizinan dan fasilitas perpajakan.

Baca Selengkapnya

Empat KEK Berdaya Ungkit Pembangunan Nasional

3 Desember 2021

Empat KEK Berdaya Ungkit Pembangunan Nasional

Pengembangan KEK di sejumlah kawasan memiliki nilai investasi besar dan sanggup menyerap ribuan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya