Diresmikan Jokowi, Berapa Tarif Jalan Tol Becakayu?
Reporter
Yohanes Paskalis
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Jumat, 3 November 2017 14:51 WIB
EMPO.CO, Jakarta - Dua ruas Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Jalan Tol Becakayu) yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jumat pagi, 3 November 2017, dapat digunakan secara gratis selama dua pekan mulai Sabtu besok. Pemberlakuan tarif untuk pengguna jalan tol harus menunggu surat keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Meski demikian, tarif yang ditetapkan untuk ruas 1B dan 1C sepanjang 8,26 kilometer itu berkisar Rp 14 ribu untuk kendaraan golongan I. Harga itu sama untuk ruas 1A D.I. Panjaitan-Cipinang yang sedang diselesaikan pembangunannya. "Baru saya tandatangani kemarin, tapi berlaku mulai dua pekan depan, karena kan ada pengenalan dulu," kata Menteri Basuki di kantornya, Jumat, 3 November 2017.
Baca: Tol Becakayu, Usai Diresmikan Jokowi Besok Mulai Bisa Dilintasi
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk M. Choliq menuturkan pihaknya sempat mengestimasi tarif Jalan Tol Becakayu sebesar Rp 1.100 per kilometer. Namun dia menyerahkan penetapan tarif kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
"Kalau dalam rencana bisnis yang disusun beberapa bulan lalu, tarifnya Rp 1.100 per kilometer. Kira-kira dua minggu lagi sudah final. Itu BPJT (yang mengatur), karena tarif ditentukan investasi dan inflasi," ujar Choliq di sela peresmian dua ruas Jalan Tol Becakayu, Jumat.
Tarif Rp 14 ribu untuk kendaraan golongan I akan diberlakukan di semua pintu penghubung Jalan Tol Becakayu seksi 1b dan 1c dengan jalan nontol (ramp). Terdapat lima ramp di ruas itu, yakni ramp on Cipinang, ramp on Jatiwaringin, ramp on Pondok Kelapa, ramp on Bintara Jaya, dan ramp on Jakasampurna.
Kepala BPJT Kementerian Pekerjaan Umum Herry Trisaputra Zuna tak menganggap tarif itu mahal. "Kan, tarif itu untuk pengembalian investasi, karena strukturnya (tipe) elevated semua," ujar Herry.
Dia pun memastikan keberadaan Jalan Tol Becakayu akan memangkas durasi tempuh Bekasi-Jakarta hingga lebih dari 50 persen. Tol yang pembangunannya sempat mangkrak selama 22 tahun itu pun bisa mengurangi kepadatan yang ada di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.