BPJS Defisit 9 T, Pemerintah Akan Naikkan Iuran?

Selasa, 31 Oktober 2017 16:38 WIB

Defisit BPJS Kesehatan Mungkin Melebar

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa pemerintah terus mencari cara untuk menangani defisit yang diderita BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Salah satunya, perihal kemungkinan perubahan tarif yang dibayar.

"Memang (perubahan) tarif sedang dipertimbangkan," ujar pria yang akrab dipanggil JK tersebut saat ditanyai awak media di kantornya, Selasa, 31 Oktober 2017.

Baca juga: Pemerintah Minta BPJS Kesehatan Efisienkan Biaya Operasional

Sebelumnya, dikabarkan bahwa BPJS Kesehatan berpotensi mengalami defisit pendanaan untuk pembayaran klaim peserta sebesar Rp9 triliun pada tahun ini. Hal tersebut karena kurangnya pembayaran iuran oleh para pesertanya.

Data terakhir dari BPJS, salah satu penyebab defisit adalah terdapat selisih pembayaran iuran sebesar Rp13 ribu per peserta (Penerima Bantuan Iuran) atau dari yang seharusnya dibayar Rp36 ribu, hanya dibayar Rp23 ribu. Jika selisih itu dikalikan dengan jumlah peserta BPJS yang mencapai 92,4 juta jiwa, maka bisa mencapai Rp 1,2 triliun.

JK beranggapan, perubahan tarif yang ada perlu dipertimbangkan karena yang ada saat ini dirasa terlalu rendah. Padahal, standar layanan rumah sakit terus meningkat.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, inflasi juga faktor yang tak bisa dikesampingkan. Oleh karenanya, menurut JK, perlu segera diambil langkah strategis.

"Ini kan sudah tiga tahun, masa begitu-begitu saja tarifnya sementara layanan yang diberikan sudah naik," ujarnya.

JK menambahkan bahwa pemerintah juga berencana membuat kebijakan di mana defisit tidak ditanggung pemerintah pusat saja. Dengan kata lain, akan dibagi antara pemerintah pusat dan daerah agar bebannya bisa dikurangi.

Hal itu, kata JK, sudah disampaikan kepada Dewan Pengawas BPJS yang berkunjung ke Kantor Wapres beberapa hari lalu. Kepada Dewan Pengawasa BPJS, JK mengaku menyampaikan bahwa pemda perlu ikut terlibat dalam penanganan BPJS Kesehatan karena selama ini daerah merasa tidak ikut bertanggung jawab.

"Padahal Pemda juga banyak, selalu ada program kesehatan oleh daerah masing-masing. Itu gabungkan saja, nanti akan selesai itu defisit," ujarnya.

Ditanyai apakah pembagian penanganan defisit itu sudah mulai dibahas lebih lanjut, JK mengklaim hal itu sudah dibahas di kabinet. "Nanti akan saya usulkan untuk dibahas lagi supaya gak tiap tahun tinggi defisitnya," ujarnya.

Saat ini, iuran BPJS Kesehatan untuk perorangan adalah Rp 25.500 untuk pelayanan kelas III, Rp 51 ribu untuk pelauyanan kelas II dan Rp 80 ribu untuk kelas I.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

12 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

14 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

14 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

25 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

25 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

25 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

26 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

26 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

44 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya