Sri Mulyani Minta LPEI Naikkan Porsi Kredit ke UKM

Minggu, 29 Oktober 2017 07:41 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Semarang - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menaikkan porsi kredit bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM), yang berorientasi ekspor. "Perbanyak porsi UKM. Sekarang 12 persen, saya minta harus lebih tinggi lagi," ujarnya dalam acara Peringatan Sewindu Indonesia Eximbank di Semarang, Sabtu malam, 28 Oktober 2017.

Per September 2017, pembiayaan yang sudah disalurkan LPEI mencapai Rp 98,83 triliun. Dari total tersebut, Rp 12,01 triliun atau 12,12 persen untuk pembiayaan UKM ekspor. "Penekanan ke UKM harus lebih banyak. Memang itu tidak mudah dan butuh effort," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

Baca: LPEI Tandatangani Pembiayaan Ekspor Kereta ke Bangladesh

Peningkatan porsi pembiayaan UKM itu merupakan salah satu catatan yang diberikan Sri Mulyani. Namun ia juga mengapresiasi capaian yang diraih LPEI sejak didirikan delapan tahun lalu. Pada 2009, aset LPEI hanya Rp 11,16 triliun. Per September 2017, aset LPEI telah mencapai Rp 108,67 triliun atau tumbuh hampir 10 kali lipat. Pembiayaan LPEI pada 2009 hanya Rp 9 triliun, tapi kini menjadi Rp 97 triliun.

Dari sisi penjaminan, dari Rp 300 miliar pada 2009 menjadi Rp 8,4 triliun. Sedangkan untuk asuransi, dari tidak ada kini sudah mencapai Rp 10 triliun. "Sudah delapan tahun, apa evaluasi kita? Kalau kita bangga-banggakan volume, pembiayaan, itu satu hal. Saya ingin LPEI semakin fokus dan punya ambisi yang jelas," ucap Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga meminta LPEI tidak hanya melakukan diversifikasi produk, tapi juga diversifikasi pelaku usaha yang akan diberikan pembiayaan. Selain itu, ia meminta LPEI harus memiliki pusat kajian kebijakan. "LPEI harus punya pusat policy research. Jadi ada yang bagian mikirin, tidak hanya terima muntahan bola atau konsumen," tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Pelaksana III Indonesia LPEI Raharjo Adisusanto mengatakan, secara makroekonomi, Indonesia menunjukkan kondisi perekonomian yang relatif kuat di tengah ekonomi global yang cenderung melambat. Faktor pendukung penguatan ekonomi antara lain kembali naiknya harga-harga komoditas serta reformasi iklim investasi yang berjalan cepat.

"Strategi yang kami gulirkan (untuk) proyeksi kinerja 2017, kami ingin fokus ke peningkatan beberapa sektor dan penyaluran komoditas unggulan pemerintah serta penetrasi di pasar ekspor nontradisional," katanya awal Februari lalu.

Di samping itu, LPEI akan mengembangkan UKM ekspor, bersinergi dengan kementerian dan lembaga terkait. "Kami juga akan mendorong dan mengembangkan UKM dan pembiayaan atas penugasan khusus kepada BUMN (badan usaha milik negara) strategis yang sudah bekerja sama dengan kami," ujarnya.

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 jam lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

1 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

2 hari lalu

Prabowo Serahkan Program Makan Siang Gratis ke Jokowi, TKN Siap Beri Usulan untuk RAPBN 2025

TKN memastikan pembahasan program makan siang gratis untuk RAPBN 2025 sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya