Bappenas Kawal 30 Persen Anggaran Kementerian/Lembaga

Reporter

Imam Hamdi

Rabu, 25 Oktober 2017 19:07 WIB

Menteri Bappenas, Bambang Brodjonegoro memberikan sambutan dalam acara Temu Nasabah UlaMM, "Merintis Wirausaha, Membangun UKM" di Balai Sarwono, Jakarta Selatan, 16 Agustus 2017. TEMPO/Alfan Hilmi.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional akan mengawal 30 persen anggaran kementerian dan lembaga tahun 2018. "Ada tiga kategori besar dalam anggaran tersebut," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2017.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018, anggaran pembangunan prioritas nasional mencapai Rp 250 triliun atau 30 persen dari total anggaran kementerian dan lembaga, yang mencapai Rp 800 triliunan.

Bambang mengatakan ada tiga kategori besar pelayanan dasar penggunaan anggaran yang akan diawasi Bappenas, yakni pendidikan, kesehatan, dan belanja sosial. "Itu sudah teranggarkan. Kami berharap belanja tahun depan itu bisa dieksekusi tanpa ada perubahan dan mengganggu implementasinya," ucapnya.

Selain itu, Bambang menuturkan, selama ini terjadi kesalahpahaman terhadap anggaran dalam APBN yang dianggap populis, yakni untuk kepentingan pemilihan umum di sektor bantuan sosial. Yang benar, kata dia, jumlah Program Keluarga Harapan (PKH) terus ditingkatkan.

Jumlah penerima manfaat PKH ditingkatkan karena program ini dinilai baik untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan sosial. Musababnya, pemerintah memberikan bantuan uang yang ditransfer langsung ke penerima manfaat. "Dulu, beras disubsidi pemerintah, tapi sekarang diberikan bantuan pangan nontunai agar daya beli masyarakat meningkat," tuturnya.

Menurut Bambang, model bantuan seperti itu dinilai efektif secara internasional untuk mengurangi ketimpangan. Jadi, dia melanjutkan, peningkatan anggaran yang terlihat di Kementerian Sosial hanya pengalihan dari subsidi ke bantuan nontunai untuk meningkatkan daya beli.

"Dulu, subsidi pangan masuk di belanja non-kementerian/lembaga, masuk belanja umum negara. Sekarang diubah bentuknya," katanya.

Karena sifatnya berubah dari subsidi ke bantuan terhadap masyarakat berbasis dan terpadu, maka itu otomatis harus menjadi anggaran Kementerian Sosial. "Ini yang perlu diluruskan, dari subsidi yang tidak tepat sasaran menjadi bantuan tepat sasaran," ujarnya.

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

6 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ungkap Bahaya Defisit Anggaran Melebar, Tambah Utang Lagi

27 Februari 2024

Ekonom Ungkap Bahaya Defisit Anggaran Melebar, Tambah Utang Lagi

Pemerintah memperkirakan defisit anggaran pada 2024 akan melebar menjadi 2,8 persen terhadap PDB. Tambah utang lagi.

Baca Selengkapnya

Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Aman

23 November 2023

Kondisi Ekonomi Indonesia Masih Aman

Ketua Komite Tetap Perpajakan Bidang Kebijakan Fiskal dan Publik Kadin Indonesia, Siddhi Widyaprathama, mengatakan, di penghujung 2023 ini kondisi perekonomian di Indonesia masih aman, meski ditengah gejolak yang terjadi dunia.

Baca Selengkapnya

DPR Setujui Pergeseran Anggaran Kemendikbud 2023 Rp1,37 Triliun

16 Juni 2023

DPR Setujui Pergeseran Anggaran Kemendikbud 2023 Rp1,37 Triliun

Pengalihan anggaran disetujui DPR akan digunakan untuk membiayai Program PAUD dan wajib belajar 12 tahun melalui Program Indonesia Pintar jenjang SD.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: APBN hingga Akhir Maret 2023 Masih Surplus Rp 128,5 Triliun

17 April 2023

Sri Mulyani: APBN hingga Akhir Maret 2023 Masih Surplus Rp 128,5 Triliun

Sri Mulyani mengatakan posisi APBN sampai dengan akhir Maret 2023 masih mengalami surplus Rp 128,5 triliun atau 0,61 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya

APBN Defisit Rp 169,5 Triliun, Sri Mulyani Yakin Akhir Tahun Lebih Baik

25 November 2022

APBN Defisit Rp 169,5 Triliun, Sri Mulyani Yakin Akhir Tahun Lebih Baik

Sri Mulyani menuturkan defisit APBN akan terjadi sampai akhir tahun, namun angkanya membaik dan masih sesuai dengan target dalam Perpres.

Baca Selengkapnya

Defisit APBN Tahun Depan 2,48 Persen, PKS Ingatkan Sri Mulyani soal Tumpukan Utang

27 September 2022

Defisit APBN Tahun Depan 2,48 Persen, PKS Ingatkan Sri Mulyani soal Tumpukan Utang

Proyeksi defisit APBN ini lebih rendah dari rancangannya yang sebesar 2,85 persen.

Baca Selengkapnya

APBN April Surplus Rp 103,1 Triliun, Sri Mulyani: Baliknya Cepat Sekali

23 Mei 2022

APBN April Surplus Rp 103,1 Triliun, Sri Mulyani: Baliknya Cepat Sekali

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan APBN hingga April 2022 mengalami surplus Rp 103,1 triliun atau 0,58 persen terhadap PDB.

Baca Selengkapnya

APBN Surplus Rp 103,1 T, Sri Mulyani Beberkan Realisasi Belanja hingga April

23 Mei 2022

APBN Surplus Rp 103,1 T, Sri Mulyani Beberkan Realisasi Belanja hingga April

Sri Mulyani mengatakan pemerintah menghabiskan anggaran Rp 750,5 triliun atau 27,7 persen dari total APBN 2022.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Defisit APBN Rp 138,1 T hingga April 2021

24 Mei 2021

Sri Mulyani: Defisit APBN Rp 138,1 T hingga April 2021

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan defisit APBN mencapai Rp 138,1 triliun hingga akhir April 2021.

Baca Selengkapnya