Konsumsi Nasi Tinggi, Anggota DPR Ini Usulkan Sarapan tanpa Nasi

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 25 Oktober 2017 03:21 WIB

Aneka potongan buah, sereal dan kacang tersaji dalam semangkuk smoothie spinach yang kaya kalori dan gizi. Smoothie yang biasa hanya dijadikan minuman pelengkap, kini dapt dijadikan menu sarapan sehat untuk keluarga. TEMPO/Dwi Renjani

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Vll bidang Pangan DPR RI Herman Khaeron mengusulkan pemerintah membuat program . Menurutnya, jika program itu berjalan pemerintah akan menghemat pasokan beras sebanyak 10 juta ton, dengan asumsi makan sehari tiga kali.

"Sudah saatnya mulai fokus diversifikasi pangan pengganti beras," kata Herman dalam diskusi diversifikasi pangan di Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2017.

Baca juga: Omelet Sayur, Resep Sehat untuk Menunjang Aktivitas Pagi

Ia menuturkan kebutuhan beras Indonesia per tahusarapan tanpa nasin mencapai 35 juta ton. Sedangkan, cadangan beras nasional mencapai 10 juta ton. "Jika program ini dijalankan Indonesia bisa mempunyai cadangan beras 20 juta ton," ujarnya.

Selain itu, kata dia, seluruh wilayah Indonesia juga bukan penghasil padi. Karena negara kepulauan, pangan Indonesia membutuhkan rantai distribusi yang memakan biaya.

Menurutnya, dengan program diversifikasi pangan, setiap wilayah di Indonesia bisa mengembangkan potensi pangan lokal yang sesuai dengan kekhasan wilayah masing-masing.

Advertising
Advertising

"Bahkan pengembangan makanan lokal akan menggerakkan ekonomi baru," ujarnya.

Sejauh ini pemerintah terlihat memaksakan lahan untuk dieksploitasi demi meningkatkan produksi beras. Padahal, banyak pangan lokal seperti jagung, singkong, dan lainnya tidak memerlukan lahan khusus untuk menanamnya. "Bisa memanfaatkan pekarangan untuk menanam singkong, ubi dan jagung."

Deputi Kepala BPPT Bidang Agroindustri dan Bioteknologi Eniya Listiani Dewi mengatakan ketergantungan masyarakat pada konsumsi nasi membuat banyak penyakit seperti diabetes, jantung dan obesitas. "Ketiga penyakit itu yang paling tinggi di Indonesia," ucapnya.

Bahkan, konsumsi beras Indonesia sudah cukup tinggi, yakni dua kali lipat dari Jepang yang juga biasa mengkonsumsi nasi. Konsumsi beras Jepang 50 kg per tahun, sedangkan Indonesia mencapai 114 kg per tahun. "Di Indonesia aneh. Ada orang sakit diabetes dirawat di rumah sakit, diberi makan nasi. Ini sudah salah kaprah." Pengurangan karbohidrat bisa dimulai dengan sarapan tanpa nasi.

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

9 hari lalu

Bali Maritime Tourism Hub Harus Terintegrasi

Pelindo harus memastikan BMTH menjadi destinasi yang membuat wisatawan mancanegara bisa tinggal lama di Bali.

Baca Selengkapnya

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

31 hari lalu

Sigit Sosiantomo Prihatin 85,88 Persen Jembatan Rusak di Jalan Nasional

Kerusakan jembatan di jalan nasional dikhawatirkan akan mengganggu kelancaran dan keselamatan arus mudik.

Baca Selengkapnya

DPR akan Rapat dengan TNI Bahas Ledakan Gudang Amunisi Ciangsana

31 hari lalu

DPR akan Rapat dengan TNI Bahas Ledakan Gudang Amunisi Ciangsana

Komisi I akan meminta penjelasan terkait relokasi maupun standar operasional prosedur penyimpanan amunisi.

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

37 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Puan akan Hadiri Sidang Umum Forum Parlemen Dunia di Swiss

42 hari lalu

Puan akan Hadiri Sidang Umum Forum Parlemen Dunia di Swiss

Sidang IPU di Swiss mengusung tema perdamaian karena ada 56 negara yang mengalami konflik bersenjata.

Baca Selengkapnya

DPR Minta Riset Perilaku Penjualan Minyak Makan Merah

43 hari lalu

DPR Minta Riset Perilaku Penjualan Minyak Makan Merah

riset tersebut penting untuk mengetahui bagaimana perilaku masyarakat setelah mencoba produk olahan minyak sawit mentah

Baca Selengkapnya

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

54 hari lalu

Puan dan Peserta KTT di Prancis Sepakat Perjuangkan Hak Perempuan

Sejumlah gagasan yang disampaikan Puan diadopsi pada joint statement di KTT Ketua Parlemen Perempuan.

Baca Selengkapnya

Puan Bicara di Women Speakers' Summit tentang Perempuan dan Pemilu

55 hari lalu

Puan Bicara di Women Speakers' Summit tentang Perempuan dan Pemilu

Puan mengimbau delegasi parlemen perempuan dari 24 negara memperjuangkan hak-hak perempuan di negara masing-masing.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

56 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya