Kebijakan Reformasi Agraria, Sosiolog Kritik Menteri Darmin

Sabtu, 21 Oktober 2017 21:55 WIB

Sosiolog Imam Prasodjo:

TEMPO.CO, Jakarta - Sosiolog Imam B Prasodjo mengomentari mengenai kebijakan Menko Perekonomian Darmin Nasution yang menunjuk World Wild Fund atau WWF Indonesia sebagai Project Management Office sekretariat percepatan program Reformasi Agraria dan Perhutanan Sosial atau RAPS.

"Saya hanya mengasih warning, jangan sampai nanti terjadi gejolak dari masyarakat," kata Imam Prasodjo saat dihubungi Tempo, Sabtu, 21 Oktober 2017.

Simak: Menko Darmin Pimpin Tim Reformasi Agraria

Imam Prasodjo Lembaga Swadaya Masyarakat atau NGO Indonesia yang sudah bergerak dan memiliki konsentrasi di bidang tersebut dapat ikut berpartisipasi yang tetap pemerintah menjadi tulang punggung Program.

"Itu lebih pertisipatif, lebih tau lapangan, lebih Indonesia," kata Imam Prasodjo.

Dalam surat terbuka untuk Darmin Nasution Imam menyangkan kebijakan tesebut. Menurutnya di saat kita tengah susah payah menggalang partisipasi seluruh kelompok masyarakat ini untuk ikut terlibat dalam implementasi program RAPS. Agar program ini tepat sasaran dan tidak dijadikan "proyek bancakan" semata. Namun tiba-tiba muncul kabar adanya kebijakan Menko Perekonomian yang menunjuk WWF Indonesia sebagai PMO sekretariat percepatan program RAPS.

Advertising
Advertising

"Ada apa ini? Ini benar-benar berita mengagetkan dan mencurigakan," tulis Imam Prasodjo.

Ia khawatir, hal tesebut terjadi karena Darmin Nasution atau jangan-jangan hanya kerjaan Lukita Dinarsyah Tuwo yang kurang faham betapa sensitifnya masalah ini.

"Yang benar saja, masak WWF (sebuah NGO yang berafiliasi atau "menjadi bagian" dari "jaringan global WWF") berperan menggantikan peran negara dalam urusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak," tulis Imam Prasodjo.

Menurut Imam mau ditaruh di mana peran serta masyarakat yang selama ini sudah susah payah mendukung dan menyumbangkan tenaga dan fikiran karena ingin memberikan sumbangsih pada negeri sendiri?.

"Apakah pemerintah atau bahkan bangsa ini rela kalau urusan semacam ini dialihkan peranan utamanya ke lembaga internasional yang notabene belum punya reputasi mengurus masalah seperti ini?," tulis Imam Prasodjo.

Imam mengatakan seburuk-buruknya negeri ini, ia berkeyakinan Indonesia masih mampu mengurus urusan RAPS ini tanpa perlu memerankan (men-subkontrakkan?) ke pihak luar. Menurutnya masih banyak aktivis sosial, kalangan ahli dari kampus, birokrat berdedikasi, atau putra-putri Indonesia sendiri yang bekerja di bawah bendera Indonesia, bersedia dan mampu menangani program RAPS ini.

"Mohon kebijakan (reformasi agraria)ini segera dikoreksi. Maaf bila nada kalimat saya agak kesal," tulis Imam Prasodjo

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

AHY jadi Menteri ATR, Walhi: Penunjukkannya seperti Membagi Jatah Kue

22 Februari 2024

AHY jadi Menteri ATR, Walhi: Penunjukkannya seperti Membagi Jatah Kue

Walhi mengatakan pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/BPN semakin menunjukkan bahwa mekanisme pengangkatan menteri di RI masih jauh dari harapan.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Sebut Redistribusi Tanah Bukan Sekadar Bagi Sertifikat Tanah, Apa Itu Land Reform?

24 Desember 2023

Mahfud MD Sebut Redistribusi Tanah Bukan Sekadar Bagi Sertifikat Tanah, Apa Itu Land Reform?

Cawapres Mahfud MD menyebut land reform bukan sekadar bagi-bagi sertifikat tanah. Apa itu land reform, bagaimana penerapannya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Rapat Konsultasi GTRA Digelar, Bahas Otsus dan Masyarakat Adat

15 Maret 2023

Rapat Konsultasi GTRA Digelar, Bahas Otsus dan Masyarakat Adat

UU Otsus merupakan wujud keseriusan negara untuk Masyarakat Adat di Papua

Baca Selengkapnya

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

7 Februari 2023

Masa Jabatan Perry Warjiyo Berakhir Mei, Simak Deretan Nama Gubernur BI dari Pertama hingga Kini

Masa jabatan Gubernur BI Perry Warjiyo akan berakhir pada Mei 2023 ini. Perry menjabat sejak 23 Mei 2018. Siapa saja yang pernah menjadi Gubernur BI?

Baca Selengkapnya

KPA: Rezim Jokowi Gagal Melakukan Agenda Reforma Agraria

26 Januari 2023

KPA: Rezim Jokowi Gagal Melakukan Agenda Reforma Agraria

Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika sebut rezim pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi gagal melakukan agenda reforma agraria.

Baca Selengkapnya

Jokowi Didesak Turun Tangan Selesaikan Konflik Lahan Pertanian di Deli Serdang

14 Oktober 2022

Jokowi Didesak Turun Tangan Selesaikan Konflik Lahan Pertanian di Deli Serdang

KPA meminta Jokowi segera mengadakan rapat terbatas dan memanggil para menteri serta pimpinan lembaga yang berwenang.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Kenaikan BBM di Jakarta Aman, Ada Pasukan Basmallah, Polda Metro: Alhamdulillah

28 September 2022

Demo Tolak Kenaikan BBM di Jakarta Aman, Ada Pasukan Basmallah, Polda Metro: Alhamdulillah

Polda Metro Jaya menyebut demo tolak kenaikan BBM dari berbagai elemen masyarakat di Jakarta berlangsung aman.

Baca Selengkapnya

Aspirasinya Tak Ditanggapi, Serikat Petani Ancam Lakukan Reforma Agraria Versi Rakyat

24 September 2022

Aspirasinya Tak Ditanggapi, Serikat Petani Ancam Lakukan Reforma Agraria Versi Rakyat

Partai Buruh dan Serikat Petani Indonesia (SPI) menggelar demo Hari Tani Nasional di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Derita Petani Indonesia Karena UU Cipta Kerja, Kini Harga BBM Naik Bikin Pupuk Semakin Mahal

24 September 2022

Derita Petani Indonesia Karena UU Cipta Kerja, Kini Harga BBM Naik Bikin Pupuk Semakin Mahal

Derita petani Indonesia karena pupuk semakin mahal karena harga BBM naik. Disaat yang sama tidak ada jaminan harga produk pertanian.

Baca Selengkapnya

Lahan Redistribusi dari Jokowi untuk Petani di Pancawati Banyak yang Alih Fungsi

30 Juni 2022

Lahan Redistribusi dari Jokowi untuk Petani di Pancawati Banyak yang Alih Fungsi

Enam tahun sejak lahan redistribusi dibagikan Presiden Jokowi pada 2016 lalu, para petani mengaku belum menguasai SHM bahkan melihatnya.

Baca Selengkapnya