TEMPO.CO, Jakarta - Faika Aulia, 23 tahun, nasabah pegadaian online pinjam.co.id mengaku terbantu dengan adanya layanan itu. Alasannya, dia akhirnya bisa memperoleh dana tanpa perlu proses yang panjang.

"Sempat cari cara pinjam di tempat lain, namun prosedurnya lebih rumit. Sementara yang ini lebih mudah dan cepat cairnya," ujar guru taman kanak-kanak itu di kawasan Thamrin, Jakarta, Kamis, 12 Oktober 2017.

Faika yang baru saja menikah beberapa bulan lalu mengatakan membutuhkan dana cepat untuk membayar kontrakan rumahnya. Karena tidak mau merepotkan orang tuanya, lantas dia memilih menggadaikan emasnya.

Dia berujar menemukan alternatif itu saat berselancar di internet. Dia berujar dana yang dibutuhkannya cair pada hari yang sama saat dia mengajukan untuk menggadaikan emasnya. "Waktu itu gampang. Pas ngecek di internet ternyata ada outlet mitranya deket rumah, jadi aku datang saja ke sana," kata dia.

Dia berujar proses yang ditempuhnya adalah melakukan pengajuan melalui internet, selanjutnya setelah verifikasi dia dipanggil ke outlet terdekat untuk dilakukan pengecekan emas. Dana tidak lama cair setelah itu.

Menurut dia, taksiran dana yang diberikan cukup sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, bunga yang perlu dibayarkan nantinya juga tidak terlalu tinggi. Dia mesti melunasi pembayarannya pada Desember mendatang.

Sebelumnya, perusahaan pegadaian online pinjam.co.id menggandeng perusahaan perkreditan Columbia untuk memperluas pemasaran layanan gadai emas online yang digadangnya. Adapun bentuk kolaborasi yang dilakukan adalah pertukaran fasilitas, yakni Pinjam akan menyuplai teknologi, sementara Columbia bakal menyediakan jaringan, infrastruktur, dan sumber daya manusia.

"Kami ingin jadi perusahaan gadai besar meski enggak punya outlet. Jadi kami berbagi pemasukan dan optimalisasi aset dengan mitra," ujar CEO Pinjam.co.id Teguh Ariwibowo di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis, 12 Oktober 2017.

Apabila tidak memiliki outlet, Teguh yakin bisa mengurangi fixed cost, sehingga biaya operasional bisa lebih murah dan dampaknya pada keuntungan konsumen. "Misalnya gadai emas kami yang tinggi. Sekarang taksirannya sekitar 94 hingga 96 persen, sebelumnya 90 hingga 92 persen," ujarnya.

Dia menperhitungkan untuk mengoperasikan sebuah outlet sederhana, perusahaan mesti mengeluarkan kocek ratusan juta.

Kini, perusahaan pegadaian online itu ditunjang 16 outlet milik Columbia yang tersebar di Provinsi DKI Jakarta. Kendati perusahaan partnernya itu memiliki cabang di luar Jakarta, Teguh mengatakan saat ini operasi dari gadai emas online itu baru beroperasi di ibu kota lantaran terbatas perizinan.

Bersama mitra barunya, Teguh menargetkan bisnis rintisannya bisa menambah seribu nasabah dan penyaluran Rp 5 miliar pada akhir tahun ini. "Kami lihat feasible dengan sokongan 16 outlet," kata dia.

Sejak diluncurkan Desember 2015 lalu, perusahaan rintisan itu tercatat memiliki 30 ribu anggota dan telah menyalurkan pinjaman pada dua ribu nasabah hingga akhir 2016. Adapun proporsi nasabah adalah 70 persen adalah yang memanfaatkan layanan gadai dan 30 persen untuk pinjaman usaha.

Tahun ini, Teguh menargetkan penyaluran nasabah sebanyak 6000 nasabah, dengan pertumbuhan usaha sebesar 20 hingga 30 persen per bulan. Dia juga berencana melakukan ekspansi bisnis ke tiga hingga lima provinsi pada 2018 mendatang.

CAESAR AKBAR