Tamasia, Jual Beli Emas Lewat Aplikasi dengan Prinsip Syariah

Reporter

Bisnis.com

Editor

Anisa Luciana

Kamis, 12 Oktober 2017 11:46 WIB

Emas batangan. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Tabungan Emas Indonesia (Tamasia) menjadi pelopor aplikasi jual-beli emas berprinsip syariah di Indonesia. Aplikasi ini resmi diluncurkan pada Rabu, 11 Oktober 2017.

Founder sekaligus CEO PT Tamasia Global Sharia, Muhammad Assad, mengatakan Tamasia menawarkan pembelian emas bermodel bisnis syariah dengan berlandaskan fatwa Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Nomor 77/DSN-MUI/V/2010.

Assad menuturkan yang dimaksud syariah berkenaan dengan nilai transparan, tanpa uang muka, dan tidak ada denda atau penalti. Selain itu, jika pelanggan tidak mampu menyelesaikan pembayaran, bisa mendapatkan uang kembali setelah dikurangi biaya admin dan margin.

Baca: Beli Emas Batangan Antam Kini Kena Pajak Penghasilan

“Salah satu sistem jual-beli syariah adalah harga tidak berubah. Jadi pelanggan tetap membayar dengan akad awal sekalipun beberapa bulan ke depan harga telah naik 100 persen,” tutur Assad kepada wartawan, Rabu.

Manajer PT Aneka Tambang, Tbk (Antam) Agung Kusumawardhana dalam rilisnya mengatakan emas menjadi salah satu investasi jangka panjang yang efektif dan cenderung stabil. Melalui Tamasia, sejak Juli 2017, perusahaan yang dipimpinnya bisa memperluas jangkauan pasar dan menyediakan kebutuhan pelanggan yang ingin memiliki emas dengan kemudahan teknologi.

“Kerja sama strategis tersebut diharapkan memperkuat posisi PT Antam Tbk sebagai pemasok emas terbesar di Indonesia,” kata Agung.

BISNIS

Berita terkait

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

19 jam lalu

Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

1 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

2 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

2 hari lalu

Turun Seribu, Harga Emas Antam Hari Ini Rp1.319.000 per Gram

Harga emas batangan berada di posisi Rp1.320.000 per gram, kemarin.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

3 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

3 hari lalu

Ma'ruf Amin Sebut 315 Proyek Senilai Rp 17,8 Triliun Dibiayai Surat Berharga Syariah Negara

Ma'ruf Amin meminta agar KDEKS Jawa Barat mengambil peran untuk memperluas inklusi keuangan syariah.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 5.000 ke Level Rp 1.320.000 per Gram

3 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 5.000 ke Level Rp 1.320.000 per Gram

Harga emas batangan Antam berada di level Rp 1.320.000.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

4 hari lalu

Konflik Iran-Israel Picu Penurunan Harga Emas

Konflik Iran dan Israel di Timur Tengah berpengaruh pada harga emas.

Baca Selengkapnya

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

4 hari lalu

PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.

Baca Selengkapnya