Tiga Tahun Jokowi-JK, Ini Pekerjaan Rumah di Sektor Perpajakan

Rabu, 11 Oktober 2017 18:06 WIB

Presiden Joko Widodo menyapa para praktisi di bidang kopi dalam acara `Ngopi Sore Bersama Presiden` di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 1 Oktober 2017. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla akan memasuki usia tiga tahun pada 20 Oktober 2017. Pemerintah dinilai perlu lebih realistis menyusun kebijakan, terutama terkait dengan perpajakan.

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo menyoroti beberapa proyek infrastruktur yang dinilai ambisius. Meski baik dari sisi motif, dia menilai sejumlah proyek tak realistis dari sisi pendanaan. Dampaknya, pemerintah harus mendorong penerimaan. Salah satunya penerimaan pajak.

Yustinus mengatakan pemerintah harus melakukan intensifikasi karena harus mengejar target yang besar dalam waktu singkat. "Itu pasti akan men-discourage wajib pajak," katanya di Tjikini Lima, Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2017. Intensifikasi pajak merupakan upaya penggalian penerimaan dari wajib pajak yang sudah terdaftar.

Menurut Yustinus, langkah tersebut juga akan menggerus pertumbuhan ekonomi. Pemerintah pun diimbau berhati-hati agar pajak tetap diterima tanpa membuat pertumbuhan ekonomi melambat.

"Menurut saya, pemerintah lebih baik pelan-pelan saja, tidak usah agresif, tapi memperbaiki fundamental perpajakan yang dibutuhkan," ucap Yustinus. Perbaikan itu dinilai akan lebih baik jika terealisasi semakin cepat. Pemerintah juga dinilai perlu meningkatkan kompetensi, integrasi, dan sosialisasi.

Strategi lain adalah penegakan hukum. Masyarakat yang belum patuh membayar pajak harus dikejar dengan data yang valid.

Pekerjaan rumah pemerintah yang lain adalah memilih Direktur Jenderal Pajak yang baru. "Segera pilih Dirjen yang benar, baik, mengerti harus menjalankan apa, dan bisa menindaklanjuti semua," tutur Yustinus.

Dia juga menekankan kemampuan kepemimpinan Dirjen Pajak yang mumpuni karena harus menghadapi tahun politik selama dua tahun. Masa-masa tersebut dinilai tak akan mudah bagi kondisi perekonomian Indonesia.

VINDRY FLORENTIN

Baca juga: Pemilu 2019: Elektabilitas Jokowi dan Penantang Baru

Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

9 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

12 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

16 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

18 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya