BPJT: Kartu E-Money Gratis, Isi Saldo Tetap Dibayar

Rabu, 11 Oktober 2017 10:52 WIB

Ilustrasi e-money. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memastikan yang dimaksud penggratisan kartu elektronik sebagai alat pembayaran untuk masuk jalur tol (e-money) adalah konsumen dalam program ini tak dipungut biaya pencetakan kartu. "Jadi yang gratis hanya kartunya," ujar Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), Herry Trisaputra Zuna ketika dihubungi Tempo, Rabu, 10 Oktober 2017.

Herry mencontohkan, nantinya untuk mendapatkan kartu tersebut pengendara harus tetap membayar sebesar Rp 50 ribu sebagai pengganti isi saldo di dalam kartu tersebut. Pernyataan Herry menanggapi rencana bank sentral yang akan menggratiskan penjualan e-money pada pekan depan hingga akhir bulan ini.

Baca: Senin Depan, BI Bagikan Secara Gratis Kartu E-Money

Lebih jauh, Herry optimistis hingga akhir Oktober 2017, pengguna tol akan seluruhnya menggunakan kartu elektronik sebagai alat pembayaran untuk masuk jalur tol. Apalagi, pihaknya bekerja sama dengan lima bank penyedia kartu elektronik akan memberikan kartu secara gratis kepada pengguna tol di seluruh Indonesia pada 16 Oktober 2017. "Kami sediakan 1,5 juta e-toll gratis untuk seluruh pengguna tol di seluruh Indonesia," katanya.

Pembagian kartu tersebut tersebar di seluruh ruas gerbang tol di seluruh Indonesia. Sejauh ini, ada sekitar 5 juta kendaraan yang masuk tol setiap harinya. Dari jumlah tersebut sudah 72 persen menggunakan e-money untuk transaksi. "Sedangkan di Jabodetabek jumlahnya lebih besar lagi mencapai 86 persen yang sudah menggunakan e money untuk transaksi di tol," ujarnya.

Advertising
Advertising

Adapun e-money gratis tersebut akan diberikan dari empat bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni BRI, BNI, Mandiri dan BTN. Satu bank lainnya, adalah BCA. BPJT memberlakukan pembayaran elektronik 100 persen di seluruh ruas tol di Indonesia mulai 31 Oktober 2017. "Kami optimistis bisa tercapai," kata Herry.

Sebelumnya kartu e-money diberitakan tengah diburu menyusul pemberlakuan aturan transaksi jalan tol seratus persen nontunai per 31 Oktober mendatang. Selain itu, masyarakat bertanya-tanya soal isi saldo kartu perdana e-money yang berbeda-beda, padahal harga belinya sama.

Dengan harga beli yang sama, yakni Rp 50 ribu, pembeli akan mendapatkan kartu e-money dengan saldo Rp 30 ribu. Sedangkan dengan harga yang sama, kartu perdana Brizzi keluaran BRI ataupun Flazz keluaran BCA memiliki saldo Rp 40 ribu. "Hal ini terkait dengan program discount di masing-masing bank," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman Zainal kepada Tempo, Selasa, 10 Oktober 2017.

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya