Polisi Sita 4 Ton Merkuri Siap Ekspor Buatan Indonesia

Senin, 9 Oktober 2017 20:04 WIB

Kapolda Jawa Timur, Inspektur Jenderal Machfud Arifin, saat rilis Gakkum Merkuri Ilegal di halaman Mapolda Jawa Timur, 2 Oktober 2017. Foto: Humas Polda Jatim

TEMPO,CO. Jakarta - Polisi berhasil mengagalkan upaya ekspor merkuri produksi Indonesia ke negara Sudan dan India. "Kami tangkap di Marunda. Merkuri tersebut asal Semarang beberapa waktu lalu," kata Kepala Sub Unit V Tipiter Bareskrim Mabes Polri Komisaris Besar Putut Wicaksono di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2017.

Pemilik merkuri tersebut beralasan bahwa barang itu dibawa untuk pemberat kapal. Pengiriman pengiriman merkuri tersebut ingin dibawa seolah-oleh dengan cara legal, padahal ilegal. "Pemerintah sudah melarang peredaran merkuri. Yang kami tangkap kemarin membuat izin aspal (palsu)," ujarnya.

Simak: Teripang Banyuwangi Mengandung Merkuri

Selain itu, sejak April 2017 pemerintah juga telah mencanangkan penghapusan tambang emas yang menggunakan merkuri karena merusak lingkungan dan membahayakan manusia. Sejauh ini, polisi telah menangani 42 kasus penambangan ilegal menggunakan merkuri dengan taksiran ada 3 ribu penambang yang terlibat.

Selain itu, dari kasus tersebut polisi telah menyita 39,6 ton merkuri dan 30,1 ton batu cinnabar sebagai bahan baku untuk membuat merkuri. "Karena penegakan hukum, penambang sudah berkurang dari 3 ribu orang menjadi tinggal 200 orang di Pulau Seram."

Lebih jauh ia menuturkan dalam pertambangan semestinya barang yang dihasilkan sesuai dengan izin yang berlaku. Namun, untuk penambangan batu cinnabar, pemerintah tidak akan mengeluarkan izin. "Di setiap wilayah kami mempunyai satuan khusus yang mengawasi peredaran merkuri," ucapnya.

Advertising
Advertising

Putut menambahkan merkuri yang beredar saat ini di Indonesia, merupakan produk lokal. Selain itu, polisi juga telah melakukan pulbaket bahwa di Poboya, Palu, mulai marak penambangan emas sejak PT CPM melakukan survei di sana. "Dan penelitian peredaran merkuri terbanyak di sana pada tahun 2009 dan 2010," ujarnya.

Lebih lanjut Putut membantah pernyataan Kementerian Lingkungan Hidup dan Perhutanan, yang menyatakan peredaran merkuri di Poboya sudah tidak ada. Di Poboya, kata dia, polisi menemukan ada 70 tromol dan sebagian besar menggunakan merkuri untuk menambang emas.

"Hasil temuan kami ingin mengklarifikasi pernyataan LHK yang menyebut tidak ada lagi peredaran merkuri di Poboya. Temuan kami masih ada," ujarnya.

Founder Medicuss Foudation Jossep Wiliam mengatakan sejak 2015 Indonesia meman bukan lagi negara pengimpor merkuri. Namun, Indonesia sudah masuk dalam negara yang mengekspor merkuri. "Indonesia mempunyai batu cinnabar untuk memproduksi merkuri sendiri."

IMAM HAMDI

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

27 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

28 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Ruang Kesetaraan Gender di Kepolisian RI

4 September 2023

Ruang Kesetaraan Gender di Kepolisian RI

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan ruang dan kesempatan kepada polisi wanita untuk meningkatkan kapasitas di kepolisian.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Panggil Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk Dalami Dugaan Pungli Seleksi Wasit Liga 1

17 Juli 2023

Kepolisian Panggil Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk Dalami Dugaan Pungli Seleksi Wasit Liga 1

Satgas Anti Mafia Bola saat ini tengah melakukan penyelidikan dugaan pungli seleksi wasit Liga 1 dan Liga 2. Ketua Umum PSSI Erick Thohir diperiksa.

Baca Selengkapnya

Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma: Petinju Berprestasi Akan Mendapat Prioritas Masuk Polri

17 Maret 2023

Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma: Petinju Berprestasi Akan Mendapat Prioritas Masuk Polri

Kapolda NTT, Irjen Pol Johanis Asadoma, berharap petinju dari provinsi tersebut dapat menorehkan prestasi gemilang dan membawa nama harum daerah.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya