Kinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express

Minggu, 8 Oktober 2017 21:06 WIB

Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja keuangan operator taksi Express, PT Express Trasindo Utama Tbk, pada semester pertama 2017, turun hingga 57 persen. Penurunan kinerja ini diprediksi karena persaingan bisnis taksi online berbasis aplikasi.

Untuk menghadapi gempuran transportasi daring, Express Trasindo Utama menyasar sektor pariwisata. Di sektor ini, perusahaan mengandalkan produk premium mereka, yakni taksi Tiara.

Taksi Tiara menyasar kalangan atas dengan jenis mobil yang lebih mewah ketimbang taksi Express. Taksi Tiara bisa diandalkan untuk mengangkut penumpang dari atau ke hotel-hotel berbintang dan bandar udara.

Selain taksi Tiara, untuk menyasar sektor pariwisata, perusahaan memiliki produk bus yang dinamakan Eagle High. Eagle High biasanya digunakan untuk mengangkut rombongan turis atau pekerja. Benny mengatakan pasar inilah yang tidak dijangkau oleh transportasi daring.

“Taksi Tiara dan Eagle High kondisinya masih baik di tengah imbas transportasi online. Pabrik masih butuh angkutan karyawan. Selain itu pariwisata trennya masih baik,” ujar Benny Setiawan, CEO PT Express Trasindo Utama, di Jakarta Pusat, Jumat, 6 Oktober 2017.

Simak: Kinerja Taksi Express Anjlok 57 Persen Semester I

Advertising
Advertising

Benny mengatakan, bulan ini Express Trasindo Utama baru saja meneken kerja sama dengan Four Seasons Hotel. Perusahaan menyewakan produk taksi Tiara, Express, dan Eagle High kepada hotel untuk menjemput dan mengantarkan pelanggan hotel.

Dari sektor pariwisata, Express Trasindo Utama berfokus di tiga kota, yakni Jakarta, Bali, dan Lombok. Selain Four Seasons Hotel, perusahaan juga bekerja sama dengan hotel bintang lima lain, seperti Hotel St Regis dan W Hotel.

"Di hotel-hotel tersebut kami sewakan armada mobil mewah, seperti Mercy, S-Class, BMW dan taksi Tiara kami," kata Benny.

Sepanjang semester pertama 2017, Express Trasindo Utama telah menambah jumlah armadanya tapi lebih sedikit dibandingkan pengurangan armada yang dilakukan.

Ketika target setoran masih Rp 240 ribu per hari pada kuartal pertama 2016, Express Trasindo Utama hanya mampu mengoperasikan 6.620 armada. Begitu juga dengan kuartal ketiga yang hanya mampu mengoperasikan 6.019 armada. Penurunan armada terbesar ada pada kuartal empat 2016, taksi Express hanya mampu mengoperasikan 4.213 armada.

ALFAN HILMI

Berita terkait

Cicil Utang ke BCA, TAXI Jual 1.200 Armada

8 Februari 2019

Cicil Utang ke BCA, TAXI Jual 1.200 Armada

Perusahaan transportasi PT Express Transindo Utama Tbk akan menjual 1.200 unit armada guna membayar utangnya kepada BCA.

Baca Selengkapnya

Uber Diakuisisi Grab, Manajemen Taksi Express Tunggu Kepastian

26 Maret 2018

Uber Diakuisisi Grab, Manajemen Taksi Express Tunggu Kepastian

Express memiliki kerja sama memasok pengemudi atau armada bagi pelanggan yang memesan Uber.

Baca Selengkapnya

Rumor Gojek Akuisisi Taksi Express, Saham TAXI Mendadak Naik

19 Maret 2018

Rumor Gojek Akuisisi Taksi Express, Saham TAXI Mendadak Naik

Saham taksi Express mendadak menguat 34 persen setelah rumor akuisisi oleh Gojek.

Baca Selengkapnya

Saham Taksi Express Naik Dua Hari Terakhir, Simak Prediksinya

19 Oktober 2017

Saham Taksi Express Naik Dua Hari Terakhir, Simak Prediksinya

Saham taksi Express naik dalam dua hari berturut-turut menjelang pengumuman aturan baru taksi online.

Baca Selengkapnya

Saham TAXI dan BIRD Diperkirakan Turun Hingga Tahun Depan

8 Oktober 2017

Saham TAXI dan BIRD Diperkirakan Turun Hingga Tahun Depan

Saham dua perusahaan taksi konvensional, yakni PT Blue Bird dan PT Express Transindo Utama, terus menurun.

Baca Selengkapnya

Taksi Express Jual Aset untuk Tutupi Utang Rp 1,5 Triliun

7 Oktober 2017

Taksi Express Jual Aset untuk Tutupi Utang Rp 1,5 Triliun

Taksi Express dililit utang Rp 1,5 triliun dan memilih menjual aset-asetnya.

Baca Selengkapnya

Sopir Taksi Express Kesulitan Gunakan Aplikasi Uber

7 Oktober 2017

Sopir Taksi Express Kesulitan Gunakan Aplikasi Uber

Express dan Uber menjalin kerja sama, tapi banyak pengemudi Taksi Express yang kesulitan menggunakan aplikasi daring.

Baca Selengkapnya

Taksi Express PHK 400 Karyawan, Rekrut 2.000 Sopir Baru

6 Oktober 2017

Taksi Express PHK 400 Karyawan, Rekrut 2.000 Sopir Baru

Taksi Express memecat 400 karyawan di bagian manajerial dengan alasan efisiensi.

Baca Selengkapnya

MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

6 Oktober 2017

MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengatakan margin atau laba industi taksi semakin lama semakin kecil.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Turun 50 Persen, Ini Curhatan Sopir Taksi Express

6 Oktober 2017

Pendapatan Turun 50 Persen, Ini Curhatan Sopir Taksi Express

Pendapatan sopir taksi Express menurun 50 persen dalam setahun terakhir.

Baca Selengkapnya