Pendapatan Turun 50 Persen, Ini Curhatan Sopir Taksi Express

Jumat, 6 Oktober 2017 13:39 WIB

Taksi Express. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO,CO. Jakarta - Pendapatan sopir taksi Express menurun hingga 50 persen sejak setahun terakhir. Munculnya taksi online diduga menjadi penyebab penurunan itu.

Salah satu sopir taksi Express, Sudarto, 52 tahun, mengatakan, selama setahun belakangan, jumlah penumpang yang naik ke taksinya berkurang.

Sebelum ada taksi daring, Sudarto biasanya mendapat pemasukan sebesar Rp 600 ribu per hari. Jumlah itu belum dipotong setoran. Sekarang dia hanya mengantongi pendapatan Rp 300-400 ribu per hari. "Dapat Rp 400 ribu saja jarang," ucapnya saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat, 6 Oktober 2017.

Simak: Kinerja Taksi Express Anjlok 57 Persen Semester I

Karena penurunan jumlah penumpang itu, ujar dia, pihak Express mengurangi jumlah setoran wajib para sopirnya, dari Rp 300 ribu menjadi Rp 150 ribu per hari.

Pria yang sudah mengemudikan taksi sejak 1990-an ini mengaku baru merasakan penurunan pendapatan seperti sekarang. Kondisi saat ini, menurut dia, lebih parah daripada zaman krisis moneter 1998. "Zaman krismon (krisis moneter) cuma beberapa bulan turun, terus pulih lagi," kata pria asal Cirebon ini.

Dia menuturkan kerja sama antara taksi Express dan perusahaan transportasi daring Uber tidak memperbaiki pendapatannya. Sebab, Uber mematok tarif yang menurut dia terlalu rendah dan mengenai potongan sebesar 25 persen. Dia mencontohkan, tarif normal ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 150 ribu, sementara tarif Uber hanya Rp 120 ribu dan dipotong 25 persen. "Ya, yang perang tarif online, yang mati taksi (konvensional)," ucapnya.

Pengemudi taksi Express lain, Gatot Sembiring, 45 tahun, juga merasakan penurunan pendapatan sejak setahun terakhir. "Wah, turunnya hampir separuh. Dulu pendapatan bersih bisa sampai Rp 300 ribu," ujar pria asal Medan ini.

Dia mengaku pasrah dengan kondisi yang ada sekarang. "Saya tunggu mobil lunas aja. Setelah itu, saya mau usaha lain. Buka warung, mungkin," tuturnya.

Sebelumnya, kinerja keuangan PT Express Trasindo Utama Tbk, operator taksi Express, pada semester pertama 2017 turun 57 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada semester pertama 2017, perusahaan mencatatkan pendapatan Rp 158,73 miliar, sementara pada semester pertama 2016 Rp 374,06 miliar.

Penurunan pendapatan taksi Express tersebut diduga karena persaingan antara taksi konvensional dan daring. Bahkan kerja sama dengan taksi daring Uber juga belum memberikan dampak positif bagi pendapatan perusahaan.

ROSSENO AJI NUGROHO | ALFAN HILMI

Berita terkait

Cicil Utang ke BCA, TAXI Jual 1.200 Armada

8 Februari 2019

Cicil Utang ke BCA, TAXI Jual 1.200 Armada

Perusahaan transportasi PT Express Transindo Utama Tbk akan menjual 1.200 unit armada guna membayar utangnya kepada BCA.

Baca Selengkapnya

Uber Diakuisisi Grab, Manajemen Taksi Express Tunggu Kepastian

26 Maret 2018

Uber Diakuisisi Grab, Manajemen Taksi Express Tunggu Kepastian

Express memiliki kerja sama memasok pengemudi atau armada bagi pelanggan yang memesan Uber.

Baca Selengkapnya

Rumor Gojek Akuisisi Taksi Express, Saham TAXI Mendadak Naik

19 Maret 2018

Rumor Gojek Akuisisi Taksi Express, Saham TAXI Mendadak Naik

Saham taksi Express mendadak menguat 34 persen setelah rumor akuisisi oleh Gojek.

Baca Selengkapnya

Saham Taksi Express Naik Dua Hari Terakhir, Simak Prediksinya

19 Oktober 2017

Saham Taksi Express Naik Dua Hari Terakhir, Simak Prediksinya

Saham taksi Express naik dalam dua hari berturut-turut menjelang pengumuman aturan baru taksi online.

Baca Selengkapnya

Kinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express

8 Oktober 2017

Kinerja Anjlok, Ini Rencana Bisnis Taksi Express

Kinerja keuangan operator taksi Express , PT Express Trasindo Utama Tbk, pada semester pertama 2017, turun hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

Saham TAXI dan BIRD Diperkirakan Turun Hingga Tahun Depan

8 Oktober 2017

Saham TAXI dan BIRD Diperkirakan Turun Hingga Tahun Depan

Saham dua perusahaan taksi konvensional, yakni PT Blue Bird dan PT Express Transindo Utama, terus menurun.

Baca Selengkapnya

Taksi Express Jual Aset untuk Tutupi Utang Rp 1,5 Triliun

7 Oktober 2017

Taksi Express Jual Aset untuk Tutupi Utang Rp 1,5 Triliun

Taksi Express dililit utang Rp 1,5 triliun dan memilih menjual aset-asetnya.

Baca Selengkapnya

Sopir Taksi Express Kesulitan Gunakan Aplikasi Uber

7 Oktober 2017

Sopir Taksi Express Kesulitan Gunakan Aplikasi Uber

Express dan Uber menjalin kerja sama, tapi banyak pengemudi Taksi Express yang kesulitan menggunakan aplikasi daring.

Baca Selengkapnya

Taksi Express PHK 400 Karyawan, Rekrut 2.000 Sopir Baru

6 Oktober 2017

Taksi Express PHK 400 Karyawan, Rekrut 2.000 Sopir Baru

Taksi Express memecat 400 karyawan di bagian manajerial dengan alasan efisiensi.

Baca Selengkapnya

MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

6 Oktober 2017

MTI Jelaskan Penyebab Laba Industri Taksi Semakin Kecil

Ketua Dewan Pakar Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit mengatakan margin atau laba industi taksi semakin lama semakin kecil.

Baca Selengkapnya